Dilansir publikasi StatPearls, penyebab migrain basilar tidak sepenuhnya diketahui. Beberapa penelitian menghubungkan penyebab aktivitas saraf yang tidak normal, sementara penelitian lain menunjukkan perubahan aliran darah ke batang otak.
Para ilmuwan juga mengeksplorasi kemungkinan penyebab genetik. Mereka umumnya tidak percaya bahwa migrain dengan aura batang otak diturunkan. Migrain basilar mungkin disebabkan oleh perubahan, atau mutasi, pada gen ATP1A2 atau gen CACNA1A.
Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, tetapi para ilmuwan setuju bahwa pemicu lingkungan dan gaya hidup dapat menyebabkan jenis serangan migrain ini.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pain Medicine tahun 2014, situasi emosional (74 persen) dan gangguan tidur (65 persen) adalah pemicu paling umum dari migrain basilar.
Pemicu umum lainnya termasuk:
- Perubahan cuaca atau ketinggian.
- Cahaya matahari.
- Stres.
- Alkohol.
- Kelelahan atau kurang tidur.
- Mabuk.
- Lampu terang atau berkedip.
- Bau yang kuat.
- Obat-obatan tertentu, seperti untuk pil KB atau obat tekanan darah
- Makanan dan minuman tertentu, seperti yang mengandung kafein atau alkohol
- Mengalami kejang epilepsi.
Faktor risiko
Serangan migrain basilar paling sering terjadi pada remaja dan dewasa muda. Menurut Genetic and Rare Disease Information Center, migrain jenis ini paling sering terjadi pada perempuan remaja.
Tinggal di lingkungan dengan pemicu sensorik juga dapat meningkatkan risiko. Jika bau, perubahan cuaca yang berulang, cahaya terang, atau stres memicu serangan migrain, pertimbangkan untuk pindah ke lingkungan yang berbeda.