ilustrasi minum obat (freepik.com/freepik)
Beberapa risiko yang muncul akibat konsumsi obat setelan yaitu pendarahan lambung, gagal ginjal, osteoporosis, dan berbagai penyakit membahayakan lainnya.
Berikut ini beberapa potensi bahaya dari penggunaan obat palsu, obat campuran tanpa pengawasan (obat setelan), yang sering kali terdiri dari obat-obatan yang dicampur secara tanpa pengawasan medis yang tepat.
1. Kegagalan dan ketidakefektifan pengobatan
- Kombinasi obat-obatan mungkin tidak sesuai secara ilmiah, dapat menyebabkan pengobatan tidak efektif.
- Penggunanya mungkin tidak menerima dosis atau bahan aktif yang tepat, yang menyebabkan kondisi memburuk.
2. Toksisitas dan efek samping berbahaya
- Beberapa kombinasi obat dapat bersifat toksik atau bahkan berpotensi fatal, terutama jika mengandung obat pereda nyeri yang kuat, steroid, atau antibiotik.
- Kerusakan organ (hati, ginjal, jantung) dapat terjadi karena overdosis atau interaksi yang berbahaya.
3. Peningkatan risiko resistansi antimikroba
- Penggunaan antibiotik yang tidak diatur dalam dosis yang tidak tepat dapat memicu infeksi yang resistan/kebal terhadap obat, sehingga pengobatan di masa mendatang menjadi kurang efektif.
4. Reaksi alergi dan interaksi obat
- Seseorang mungkin tanpa sadar menggunakan obat yang membuat mereka mengalami reaksi alergi, yang dapat menyebabkan syok anafilaksis atau efek samping yang parah.
- Kombinasi obat tertentu, seperti obat inflamasi nonsteroid (OAINS) dengan antikoagulan, dapat menyebabkan pendarahan internal.
5. Penundaan perawatan medis yang tepat
- Mengandalkan obat setelan alih-alih obat yang diresepkan oleh dokter berdasarkan evaluasi medis dapat menunda diagnosis dan pengobatan yang tepat, yang dapat menyebabkan komplikasi parah atau bahkan kematian.
Sebagian masyarakat masih memilih membeli obat setelan. Salah satunya karena menganggap obat setelan lebih cepat menghilangkan penyakit, lebih murah, dan lebih mudah didapat. Hal ini tidak lepas dari aspek rendahnya pemahaman masyarakat tentang bahaya obat setelan.
Namun, faktanya obat setelan berisiko tinggi karena tidak memiliki dosis yang jelas, tidak sesuai dengan kebutuhan pasien, serta dapat menimbulkan efek samping atau interaksi yang berbahaya. Oleh karena itu, hindari penggunaan obat setelan dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat apa pun. Sangat penting untuk hanya menjalani pengobatan yang disetujui dan diawasi secara medis untuk memastikan keamanannya.
Referensi
Paloma Blanca Elizabeth Sitompul et al. "Praktik dan Persepsi Masyarakat terhadap Penggunaan Obat Setelan." Jurnal Farmasi Komunitas 11, no. 2 (2024): 176-181 (PDF).
Endang Ernawaningtyas. "Obat Setelan yang Beredar di Toko Teridentifikasi sebagai Golongan Obat Keras." Akafarma Sunan Giri Ponorogo, 2024 (PDF).
Kristina M.L. Acri, née Lybecker. "Pharmaceutical Counterfeiting: Endangering Public Health, Society, and the Economy." Fraser Institute (PDF).
BPOM Jakarta. "Hati-hati bisa jadi itu obat setelan! Kenapa sih obat setelan itu berbahaya buat masyarakat? Yuk, simak informasi lengkapnya!" X (formerly Twitter), February 9, 2025.