Meskipun penelitian tentang kondisi ini masih terbatas, tetapi beberapa psikolog telah mengeksplorasi faktor psikologis potensial yang dapat berkontribusi pada parafilia ini.
Beberapa teori menyatakan bahwa individu dengan somnofilia mungkin memiliki masalah yang belum terselesaikan terkait kontrol, dominasi, atau kerentanan. Teori lain menyatakan bahwa hal itu mungkin merupakan hasil dari pengalaman masa kanak-kanak atau peristiwa traumatis. Namun, penting untuk ditekankan bahwa teori-teori ini bersifat spekulatif dan tidak didukung secara meyakinkan oleh bukti empiris.
Individu yang berjuang dengan somnofilia, seperti halnya mereka yang mengalami parafilia lainnya, bisa mencari bantuan profesional. Profesional kesehatan mental dapat memberikan terapi dan dukungan untuk mengatasi masalah yang mendasarinya dan membantu individu mengembangkan perilaku dan hubungan seksual yang lebih sehat.
Referensi
Cardinali, Daniel P. “Understanding Somnophilia: The Dark World of Sleeping Fantasies.” Longdom, August 10, 2023.
Oeverland, Svein. “Somnophilia and the Sleeping Beauty Syndrome - the Unknown Patterns of Arousal.” Journal of Psychology & Clinical Psychiatry 9, no. 4 (August 20, 2018).
Deehan and Bartels. “A Qualitative Exploration of Sleep-Related Sexual Interests: Somnophilia and Dormaphilia.” Sexual Abuse 35, no. 3 (May 4, 2022): 288–312.