ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/National Cancer Institute)
Dokter Adaninggar atau yang akrab disapa dr. Ning ini mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dengan saluran cerna. Ia menegaskan bahwa tidak perlu mengonsumsi makanan tertentu sebelum dan sesudah vaksin.
"Booster kan sama dengan vaksin-vaksin yang lain. Tujuannya untuk menambah kadar antibodi. Efek sampingnya tergantung sistem imun masing-masing orang. Ada yang demam, ada yang nggak," tuturnya.
Berdasarkan studi terbaru, justru efek vaksin booster lebih minimal karena kekebalan kita sudah terlatih. Berbeda dengan vaksin pertama yang efeknya lebih dahsyat karena adanya proses pengenalan antara tubuh dengan zat yang disuntikkan.
Bagaimana jika terjadi efek seperti mual atau muntah? Bukankah itu berkaitan dengan saluran cerna? Menurutnya, itu berkaitan dengan kondisi psikis seseorang.
Sama seperti orang yang tiba-tiba kejang atau pingsan saking takutnya dengan jarum suntik. Ada pula yang asam lambungnya naik atau justru diare karena terlalu nervous (gugup).