ilustrasi manfaat daging kambing (pixabay.com/pexels)
Apabila kamu ingin mengonsumsi daging kambing, pastikan mengolahnya dengan benar. Daging yang dimasak matang sempurna menurunkan risiko penularan penyakit zoonosis.
Meskipun daging kambing memiliki nilai gizi yang baik, ada golongan orang yang tidak bisa memakan jenis daging ini. Hal ini ada berhubungan dengan kondisi kesehatannya. Dilansir dari laman Medicine Net, golongan orang tidak bisa makan daging kambing antara lain:
Penyakit hati: daging kambing mengandung tinggi protein sehingga dapat membebani fungsi hati;
Demam tinggi;
Sakit gigi: serat daging kambing yang lebih tebal dan tekstur keras;
Wasir: memicu perut sembelit dan menyebabkan gejala wasir yang lebih parah;
Alpha gal syndrome: alergi daging mamalia.
Nah, ternyata daging kambing sebenarnya tidak serta-merta menyebabkan stroke. Namun, bumbu tambahan dan cara pengolahannya dapat meningkatkan faktor risiko penyakit tersebut. Kamu tidak perlu risau lagi, tetapi tetap batasi konsumsi dalam jumlah yang wajar.
Referensi
"Is Goat Meat Healthy? All You Need to Know". Healthline. Diakses pada Juni 2025.
"Does Red Meat Increase the Risk of Stroke? Here’s What a Study Says. Health Shot. Diakses pada Juni 2025.
"Goat Meat: Nutrients, Benefits, Downsides, and More". Medicine Net. Diakses pada Juni 2025.
"Goat: Healthy Meat Option". Extension. Diakses pada Juni 2025.
"Stroke". Cleveland Clinic. Diakses pada Juni 2025.