Dalam beberapa tahun terakhir, diet karnivora mulai mencuri perhatian, terutama di kalangan mereka yang gemar mencoba pola hidup ekstrem. Seperti namanya, diet ini hanya memperbolehkan konsumsi makanan hewani (daging, ikan, hingga telur) dan sama sekali menghindari makanan nabati seperti sayur, buah, maupun kacang-kacangan. Hasilnya, pola makan ini tinggi protein dan lemak, tetapi hampir tidak mengandung karbohidrat maupun serat.
Bagi sebagian orang, diet karnivora disebut-sebut bisa membantu menurunkan berat badan atau bahkan meredakan keluhan pencernaan tertentu. Namun, di sisi lain, pola makan yang sangat membatasi ini juga menimbulkan banyak tanda tanya. Salah satu yang paling sering muncul, apakah diet karnivora berisiko memicu sembelit, yang pada akhirnya bisa berkembang menjadi masalah kesehatan seperti wasir?