Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HIV (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi HIV (pexels.com/Anna Shvets)

Intinya sih...

  • Sebagian orang menganggap bahwa gigitan nyamuk bisa menularkan penyakit HIV. Padahal, anggapan ini tidak benar.
  • Virus HIV tidak dapat memengaruhi atau menginfeksi nyamuk.
  • HIV dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI.

HIV atau human immunodeficiency virus adalah virus yang menyerang sistem imun. Virus tersebut akan menyerang sel CD4 atau sel T yang berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh. 

Mungkin sebagian orang meyakini bahwa HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk layaknya demam berdarah. Kabar tersebut sebenarnya telah lama beredar, dan beberapa orang masih menganggap bahwa hal tersebut memang benar. Lantas, bagaimana faktanya? Berikut penjelasannya!

1. Apakah gigitan nyamuk dapat menularkan HIV?

Sebagian orang menganggap bahwa gigitan nyamuk bisa menularkan penyakit HIV. Padahal, anggapan ini tidak benar.

Informasi yang mengatakan HIV dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk adalah hoaks. Dijelaskan pula bahwa nyamuk bukan reservoir yang baik untuk HIV sehingga virus tersebut tidak dapat berkembang di tubuh nyamuk.

HIV tidak dapat menular melalui gigitan nyamuk atau serangga lainnya. Beberapa studi menunjukkan bahwa penularan HIV tidak terjadi melalui gigitan nyamuk, meskipun di area tersebut banyak nyamuk dan memiliki jumlah kasus HIV yang tinggi.

2. Mengapa HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk?

ilustrasi gigitan nyamuk (freepik.com/jcomp)

Walaupun nyamuk menggigit orang dengan HIV kemudian menggigit orang lain, tetapi nyamuk tidak dapat menularkan HIV. Sebab, virus HIV tidak dapat memengaruhi atau menginfeksi nyamuk.

Virus membutuhkan reseptor sebagai "pintu masuk" untuk dapat menginfeksi dan memperbanyak diri di sel tubuh inangnya, termasuk HIV. Virus HIV perlu reseptor yang cocok yang ada di sel kekebalan tubuh. Dengan begitu, HIV dapat menginfeksi dan memperbanyak diri di dalam tubuh manusia.

Sementara nyamuk dan serangga lainnya tidak memiliki reseptor HIV yang sama layaknya pada manusia. Tidak adanya reseptor tersebut membuat nyamuk tidak bisa terinfeksi HIV dan HIV tidak dapat berkembang di tubuh nyamuk.

3. Darah yang diisap nyamuk akan masuk ke saluran pencernaan

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Egor Kamelev)

Selain tidak memiliki reseptor yang sama, HIV juga tidak dapat menular melalui nyamuk karena virus HIV akan hancur saat masuk ke saluran cerna.

Ketika nyamuk mengisap darah orang dengan HIV, maka darah dan sebagian virus HIV akan masuk ke saluran pencernaan nyamuk sehingga virus akan hancur. Maka dari itu, nyamuk tidak dapat menularkan HIV ke manusia.

Mungkin ada yang menganggap bahwa nyamuk dapat mengeluarkan darah melalui mulutnya yang memanjang ketika mengisap darah. Padahal tidak demikian. Nyamuk memiliki anatomi mulut yang memanjang yang seperti dua buah tabung kecil. Meskipun bentuknya seperti tabung, tetapi mulut nyamuk tersebut tidak mengeluarkan darah dari tubuh nyamuk.

Tabung pertama digunakan untuk mengisap darah, sementara tabung lainnya digunakan untuk mengeluarkan air liur ketika mengisap darah. Ini artinya, nyamuk hanya mengeluarkan air liur dan tidak mengeluarkan darah ketika mengisap darah. HIV tidak bisa menular melalui air liur sehingga gigitan nyamuk tidak dapat menularkan HIV.

4. Cara penularan HIV

ilustrasi jarum suntik tidak steril (pexels.com/MART PRODUCTION)

HIV dapat menular melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Cairan tubuh tersebut perlu kontak dengan membran mukosa atau jaringan yang rusak, termasuk melalui penggunaan alat suntik terkontaminasi darah yang ditusukkan ke dalam kulit. 

Membran mukosa dapat ditemukan pada bagian dalam rektum, vagina, penis, dan mulut. Maka dari itu, penularan HIV dapat terjadi ketika melakukan hubungan seksual, berbagi jarum suntik, serta penularan saat kehamilan, melahirkan, atau menyusui.

5. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk

ilustrasi sakit (pexels.com/Anna Shvets)

Nyamuk memang tidak dapat menularkan HIV, karena HIV tidak menyebabkan nyamuk menjadi terinfeksi. Meskipun begitu, terdapat beberapa penyakit lain yang dapat dibawa melalui perantara nyamuk. Ini disebabkan nyamuk terinfeksi oleh patogen tertentu ketika mengisap darah orang yang sedang sakit.

Ketika nyamuk mengisap darah, nyamuk juga akan mengeluarkan air liurnya. Nah, sebagian patogen yang berada di air liurnya ikut masuk ke aliran darah manusia saat nyamuk mengisap darah. Beberapa penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk antara lain demam berdarah dengue, malaria, dan masih banyak lagi.

Jadi, kabar tentang HIV dapat menular melalui gigitan nyamuk adalah tidak benar. HIV tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk karena nyamuk tidak punya reseptor yang cocok sehingga HIV tidak dapat berkembang di tubuh nyamuk. Maka dari itu, nyamuk tidak dapat menularkan HIV.

Referensi

"Common Myths About HIV and AIDS". WebMD. Diakses November 2024.
"Why Mosquitoes Can’t Spread HIV, and Which Viruses They Transmit". Healthline. Diakses November 2024.
"How is HIV Transmitted?" CDC. Diakses November 2024.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team