Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Ibu Hamil Boleh Scaling Gigi? Ini Penjelasan Lengkapnya

ilustrasi scaling gigi (vecteezy.com/Benis Arapovic)

Perawatan gigi selama kehamilan kerap memunculkan kekhawatiran, terutama soal prosedur medis seperti scaling gigi. Banyak calon ibu merasa ragu karena takut prosedur ini bisa berdampak buruk terhadap janin. Namun, justru kesehatan mulut yang buruk selama masa kehamilan berisiko memicu komplikasi yang tidak diinginkan.

Scaling gigi sebenarnya termasuk tindakan preventif yang penting dilakukan untuk menjaga kebersihan mulut seseorang. Risiko gangguan kehamilan akibat infeksi gusi lebih tinggi jika kebersihan mulut diabaikan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui fakta ilmiah terkait prosedur ini. Berikut penjelasan lengkap mengenai apakah ibu hamil boleh scaling gigi beserta pertimbangannya secara medis.

1. Prosedur scaling gigi tidak membahayakan janin

ilustrasi scaling gigi (vecteezy.com/Benis Arapovic)

Scaling merupakan tindakan medis yang dilakukan untuk membersihkan karang gigi serta plak membandel pada permukaan gigi. Prosedur ini masuk dalam kategori noninvasif karena tidak melibatkan sayatan maupun penggunaan obat kuat. Scaling gigi hanya mengandalkan alat getar ultrasonik atau manual yang bekerja di area luar gigi dan gusi saja, tanpa masuk ke dalam jaringan tubuh.

Keamanan scaling pada ibu hamil terjamin selama prosedur dilakukan oleh dokter gigi yang berpengalaman. Tidak ada senyawa kimia berbahaya yang digunakan sehingga tidak memberikan dampak langsung pada janin di dalam kandungan. Bahkan jika terjadi sedikit perdarahan akibat sensitivitas gusi, kondisi tersebut masih tergolong normal dan tidak berbahaya secara klinis.

Selama kehamilan, gusi memang cenderung lebih rentan terhadap iritasi dan perdarahan ringan. Namun, scaling tetap dianjurkan karena justru bisa mengurangi peradangan gusi akibat plak yang menumpuk. Dengan prosedur yang cepat dan tidak menyakitkan, ibu hamil dapat tetap menjaga kebersihan gigi tanpa risiko kesehatan. Hal ini menjadi langkah penting dalam perawatan kesehatan menyeluruh selama masa kehamilan.

2. Scaling gigi membantu mencegah infeksi mulut yang berisiko pada kehamilan

Selama masa kehamilan, perubahan hormon seperti peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat memengaruhi kondisi jaringan lunak di dalam mulut. Gusi menjadi lebih mudah meradang, bengkak, dan bahkan berdarah saat menyikat gigi. Kondisi ini dikenal sebagai gingivitis kehamilan dan berpotensi berkembang menjadi periodontitis jika tidak ditangani sejak dini.

Infeksi gusi yang parah dapat menyebabkan peradangan sistemik karena bakteri dari mulut bisa masuk ke dalam aliran darah. Ketika hal ini terjadi, risiko terhadap kehamilan pun meningkat, termasuk kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Oleh karena itu, scaling penting untuk mengangkat sumber infeksi seperti plak dan karang gigi sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.

Selain mengurangi peradangan, scaling juga membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam mulut. Lingkungan mulut yang sehat berperan penting dalam mendukung sistem imun ibu hamil agar tidak terbebani oleh infeksi tambahan. Jika kesehatan mulut terjaga, tubuh seorang ibu akan lebih fokus untuk menunjang tumbuh kembang janin dengan optimal. Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa dokter gigi menyarankan scaling dilakukan secara berkala, termasuk saat hamil.

3. Kapan waktu terbaik untuk scaling gigi pada ibu hamil?

ilustrasi scaling gigi (vecteezy.com/ Tonefoto grapher)

Walaupun prosedur scaling bisa dilakukan kapan saja selama kehamilan, para ahli merekomendasikan trimester kedua sebagai waktu paling aman dan nyaman. Pada masa ini, janin sudah melewati fase kritis pembentukan organ utama sehingga risiko terhadap tumbuh kembangnya lebih kecil. Selain itu, ibu hamil umumnya sudah melewati masa mual berlebihan sehingga lebih tenang saat menjalani prosedur.

Sebaliknya, trimester pertama kerap menjadi fase yang rentan terhadap stres maupun gangguan kesehatan ringan. Mual, kelelahan, dan sensasi pusing sering dialami oleh sebagian besar ibu hamil pada masa trimester ini. Karena itu, meskipun scaling tidak membahayakan janin, banyak dokter menyarankan untuk menunda hingga kondisi tubuh ibu lebih stabil.

Sementara itu, pada trimester ketiga, posisi duduk yang lama bisa membuat ibu merasa tidak nyaman akibat ukuran perut yang semakin besar. Selain itu, risiko tekanan darah naik atau pusing saat berbaring di kursi dokter gigi juga meningkat. Maka dari itu, trimester kedua menjadi momen yang paling ideal karena memungkinkan prosedur berlangsung tanpa tekanan psikologis maupun ketidaknyamanan fisik.

Menjaga kesehatan gigi selama kehamilan tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi janin. Berdasarkan tinjauan medis, jawaban atas pertanyaan apakah ibu hamil boleh scaling gigi adalah iya, asalkan dilakukan dengan panduan dokter. Dengan memilih waktu yang tepat dan memahami manfaatnya, prosedur ini justru dapat membantu mencegah risiko komplikasi serius yang berkaitan dengan infeksi mulut. Maka dari itu, jangan ragu untuk melakukan scaling gigi selama kehamilan sebagai bagian dari perawatan kesehatan secara menyeluruh.

Referensi

"Dental Care During Pregnancy". HealthHub SG. Diakses pada Juli 2025.
"Can You Get a Dental Scaling During Pregnancy?". Beach Cities Dentistry. Diakses pada Juli 2025.
"Dental Treatment During Pregnancy". Medicover. Diakses pada Juli 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us