ilustrasi scaling gigi (vecteezy.com/ Tonefoto grapher)
Walaupun prosedur scaling bisa dilakukan kapan saja selama kehamilan, para ahli merekomendasikan trimester kedua sebagai waktu paling aman dan nyaman. Pada masa ini, janin sudah melewati fase kritis pembentukan organ utama sehingga risiko terhadap tumbuh kembangnya lebih kecil. Selain itu, ibu hamil umumnya sudah melewati masa mual berlebihan sehingga lebih tenang saat menjalani prosedur.
Sebaliknya, trimester pertama kerap menjadi fase yang rentan terhadap stres maupun gangguan kesehatan ringan. Mual, kelelahan, dan sensasi pusing sering dialami oleh sebagian besar ibu hamil pada masa trimester ini. Karena itu, meskipun scaling tidak membahayakan janin, banyak dokter menyarankan untuk menunda hingga kondisi tubuh ibu lebih stabil.
Sementara itu, pada trimester ketiga, posisi duduk yang lama bisa membuat ibu merasa tidak nyaman akibat ukuran perut yang semakin besar. Selain itu, risiko tekanan darah naik atau pusing saat berbaring di kursi dokter gigi juga meningkat. Maka dari itu, trimester kedua menjadi momen yang paling ideal karena memungkinkan prosedur berlangsung tanpa tekanan psikologis maupun ketidaknyamanan fisik.
Menjaga kesehatan gigi selama kehamilan tidak hanya penting bagi ibu, tetapi juga berdampak langsung pada kondisi janin. Berdasarkan tinjauan medis, jawaban atas pertanyaan apakah ibu hamil boleh scaling gigi adalah iya, asalkan dilakukan dengan panduan dokter. Dengan memilih waktu yang tepat dan memahami manfaatnya, prosedur ini justru dapat membantu mencegah risiko komplikasi serius yang berkaitan dengan infeksi mulut. Maka dari itu, jangan ragu untuk melakukan scaling gigi selama kehamilan sebagai bagian dari perawatan kesehatan secara menyeluruh.
Referensi
"Dental Care During Pregnancy". HealthHub SG. Diakses pada Juli 2025.
"Can You Get a Dental Scaling During Pregnancy?". Beach Cities Dentistry. Diakses pada Juli 2025.
"Dental Treatment During Pregnancy". Medicover. Diakses pada Juli 2025.