Sebelum kamu terjun ke gaya hidup bebas gluten, perlu diwaspadai bahwa diet ini tidak selalu bermanfaat, bisa menimbulkan masalah, dan biasanya produknya lebih mahal.
Banyak orang percaya diet bebas gluten lebih bergizi karena diperkaya vitamin dan mineral. Faktanya, makanan bebas gluten sering kali kurang diperkaya dengan asam folat, zat besi, dan nutrisi lain dibanding makanan biasa yang mengandung gluten.
Selain itu, makanan bebas gluten cenderung rendah serat dan lebih tinggi gula serta lemak. Beberapa studi menunjukkan kecenderungan kenaikan berat badan dan obesitas pada mereka yang menjalani diet bebas gluten (termasuk orang dengan penyakit celiac).
Di sisi lain, harga makanan bebas gluten biasanya lebih mahal daripada makanan konvensional. Ini mirip dengan pilihan makanan organik: orang bersedia membayar lebih untuk apa yang dianggap lebih sehat, meski bukti bahwa makanan tersebut benar-benar lebih baik sangat sedikit atau bahkan tidak ada.
Diet gluten-free biasanya dijalani oleh orang-orang yang tidak toleran gluten, meski ada juga yang memilihnya, menganggap pola makan makannya otomatis lebih sehat.
Dalam hal kesehatan, sebenarnya tidak ada keuntungan nyata bagi kebanyakan orang untuk membatasi atau menghindari gluten, karena makanan yang mengandung gluten bukanlah makanan yang tidak sehat atau buruk. Secara nutrisi, kecuali pada orang yang memiliki penyakit celiac atau memiliki sensitivitas gluten, tidak ada alasan untuk membatasi gluten dalam pola makan sehari-hari.
Referensi
"Do you need to say goodbye to gluten?" Mayo Clinic Health System. Diakses Juli 2025.
"Ditch the gluten, improve your health?" Harvard Health Publishing. Diakses Juli 2025.
"Should You Go Gluten Free?" Henry Ford Health. Diakses Juli 2025.
"The Surprising Truth About Gluten-Free Food and Weight Loss." Cleveland Clinic. Diakses Juli 2025.
"Is a Gluten-Free Diet Healthier?" University Hospitals. Diakses Juli 2025.