Apakah Nyamuk Aedes aegepti Wolbachia Berbahaya?

Rencana pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Bali terpaksa ditunda. Penundaan terjadi karena adanya pro dan kontra di tengah masyarakat. Beredarnya video dan pesan berantai yang menyebutkan nyamuk yang mengandung Wolbachia dapat menimbulkan penyakit makin menimbulkan kebingungan dan keresahan.
Teknologi Wolbachia digunakan sebagai salah satu upaya menurunkan kasus demam berdarah dengan melepaskan nyamuk yang terinfeksi Wolbachia ke populasi nyamuk liar. Lantas, apakah nyamuk Aedes aegepti Wolbachia berbahaya? Apakah Wolbachia dapat menular ke manusia? Berikut penjelasannya!
1. Indonesia negara endemis demam berdarah
Penyakit demam berdarah telah menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia selama bertahun-tahun. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan demam berdarah sebagai salah satu ancaman kesehatan global di antara 10 penyakit lainnya.
Demam berdarah merupakan infeksi yang disebabkan virus dengue. Virus tersebut dapat menular melalui gigitan nyamuk spesies Aedes yang terinfeksi. Negara beriklim tropis dan subtropis berisiko tinggi terhadap penyakit demam berdarah.
WHO menyebutkan bahwa Indonesia termasuk salah satu negara endemis demam berdarah tertinggi di dunia. Berdasarkan Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, jumlah kasus demam berdarah di Indonesia mencapai 143 ribu kasus sepanjang tahun 2022. Teknologi Wolbachia menjadi inovasi baru dalam menekan kasus demam berdarah.