Mengenal Nyamuk Wolbachia, Efektif Perangi DBD?

Banyak pro-kontra mengenai ini

Nyamuk Wolbachia sedang banyak dibahas belakangan ini. Telur nyamuk Wolbachia rencananya akan disebar di banyak tempat, namun mengalami penolakan dari masyarakat, seperti yang terjadi di Kota Denpasar dan Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

Kenali nyamuk Wolbachia lebih dekat, mulai dari asal-usulnya hingga manfaatnya bagi manusia. Here we go!

1. Wolbachia adalah bakteri yang umum ditemukan di serangga

Wolbachia adalah bakteri yang secara alami ada pada 50 persen spesies serangga, termasuk lalat buah, ngengat, capung, kupu-kupu, dan beberapa jenis nyamuk (salah satunya adalah Aedes albopictus). Wolbachia tidak bisa bertahan hidup di luar sel tubuh serangga dan tidak bisa mereplikasi diri tanpa bantuan inangnya.

Dilansir World Mosquito Program, ketika nyamuk Aedes aegypti membawa Wolbachia, bakteri tersebut akan bersaing dengan virus demam berdarah dengue (DBD), Zika, chikungunya, dan demam kuning. Wolbachia akan mempersulit virus berkembang biak di dalam tubuh nyamuk, memperkecil kemungkinan virus menyebar dari orang ke orang.

2. Wolbachia aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan

Mengenal Nyamuk Wolbachia, Efektif Perangi DBD?ilustrasi fogging, salah satu cara memberantas demam berdarah (flickr.com/CDC Global)

Penilaian risiko menunjukkan bahwa Wolbachia aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan. Selain itu, tidak melibatkan modifikasi atau rekayasa genetik, karena materi genetik nyamuk tidak diubah.

Bandingkan dengan metode lain untuk memberantas demam berdarah dengue, seperti fogging. Asap fogging bisa membunuh semua serangga, termasuk kupu-kupu, ulat bulu, lebah madu, kunang-kunang, bahkan cacing tanah!

3. Ketika nyamuk Wolbachia dan nyamuk biasa kawin, telurnya tidak akan menetas

Mengutip National Environment Agency, ketika nyamuk Aedes aegypti jantan yang membawa bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk Aedes aegypti betina biasa, telur-telur yang dihasilkan tidak akan menetas. Ini karena ketidakcocokan sitoplasma yang disebabkan oleh bakteri Wolbachia.

Pelepasan nyamuk jantan yang membawa bakteri Wolbachia secara terus-menerus akan menurunkan populasi Aedes aegypti. Bukan hanya menurunkan jumlah kasus DBD, tetapi juga Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Baca Juga: Wolbachia Jadi Strategi Kemenkes Turunkan Kasus DBD, Apa Itu?

Topik:

  • Fatkhur Rozi
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya