Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi anjing rabies.
ilustrasi anjing rabies (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Rabies adalah penyakit virus yang sangat menular dan berbahaya, penularannya paling sering melalui gigitan hewan terinfeksi.

  • Gigitan anjing masih menjadi penyebab utama rabies pada manusia karena anjing dekat dengan manusia dan program vaksinasi belum merata.

  • Rabies tidak hanya menular melalui gigitan anjing, tetapi juga melalui hewan lain, cakaran hewan yang terinfeksi, dan kontak air liur dengan kulit yang terluka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Rabies adalah penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat. Begitu gejalanya muncul, penyakit ini hampir selalu berakhir fatal.

Banyak orang beranggapan bahwa rabies hanya menular melalui gigitan anjing. Faktanya, penularan rabies jauh lebih kompleks. Virus ini bisa menyebar melalui berbagai hewan dan jalur lain, selama ada kontak dengan air liur atau jaringan saraf hewan yang terinfeksi. Yuk, kita bahas lebih dalam seputar penularan rabies!

1. Apa itu rabies?

Rabies adalah penyakit virus yang sangat menular dan berbahaya, yang bisa menyerang manusia maupun hewan. Penularannya paling sering melalui gigitan hewan terinfeksi karena air liurnya mengandung virus rabies.

Pada hewan, rabies muncul dalam dua bentuk:

  • Rabies paralitik. Membuat hewan tampak lemas, depresi, lebih banyak bersembunyi, lalu mengalami kelumpuhan. Gejalanya antara lain leher lemah, tersedak, hingga kehilangan rasa takut pada manusia.

  • Rabies ganas (furious rabies). Membuat hewan sangat agresif, mudah marah, hingga mengalami kejang. Suara gonggongannya pun berubah.

Pada manusia, rabies biasanya diawali dengan gejala mirip flu, seperti sakit kepala dan demam. Jika tidak segera ditangani, kondisi dapat memburuk menjadi kejang tenggorokan yang menyakitkan, takut air, hingga kelumpuhan.

Kabar baiknya, rabies bisa dicegah dengan vaksinasi.

2. Mengapa anjing menjadi sumber utama penularan rabies?

Secara global, gigitan anjing masih menjadi penyebab utama rabies pada manusia. Hal ini terjadi karena anjing merupakan hewan yang sangat dekat dengan manusia. Ditambah, banyak negara yang program vaksinasi anjingnya belum merata.

Anak-anak berusia 5–14 tahun menjadi kelompok paling rentan karena sering berinteraksi dengan anjing tanpa memahami risiko.

3. Apakah rabies hanya menular melalui gigitan anjing?

ilustrasi digigit anjing (freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Jawabannya, tidak. Meskipun banyak kasus rabies terjadi setelah gigitan anjing, tetapi ini bukanlah satu-satunya cara penularan rabies.

Misalnya, di Amerika Serikat, kebanyakan kasus rabies justru berasal dari gigitan kelelawar. Selain itu, rakun, musang, dan rubah juga termasuk hewan dengan risiko tinggi. 

Bahkan, menyentuh bangkai hewan yang terinfeksi juga berpotensi menularkan rabies, karena virus bisa tetap hidup beberapa hari dalam tubuh mati. Di daerah bersuhu dingin ekstrem, virus ini bahkan dapat bertahan selama berbulan-bulan.

Selain itu, cakaran hewan yang terinfeksi juga bisa menularkan rabies. Hanya saja, cara penyebaran ini tidak lazim.

4. Bagaimana cakaran anjing bisa menularkan rabies?

Kemungkinannya memang kecil, tetapi cakaran anjing tetap bisa menularkan rabies. Rabies tidak bisa menembus kulit yang utuh. Namun, bila cakar anjing terkontaminasi air liur (misalnya saat anjing menjilati kukunya), lalu mencakar manusia hingga menimbulkan luka, risiko penularan tetap ada.

Karena itu, jika anjing peliharaan berinteraksi dengan hewan liar yang dicurigai rabies, sebaiknya segera dibawa ke dokter hewan dan pastikan vaksinasinya lengkap.

5. Hewan yang bisa menularkan rabies

Selain anjing, berikut beberapa hewan yang dapat membawa virus rabies:

  • Rakun. Menjadi hewan rabies terbanyak di AS, terutama di wilayah timur dan tenggara.

  • Musang. Varian rabies khusus musang banyak ditemukan di California hingga Texas.

  • Rubah. Rabies sering ditemukan pada rubah merah dan rubah arktik di Alaska serta Kanada, juga rubah abu-abu di Texas dan Arizona.

  • Coyote. Penularan terjadi terutama di perbatasan Texas–Meksiko.

  • Kelelawar. Menjadi salah satu penyebar rabies paling penting, bahkan ditemukan hampir di semua negara bagian AS.

  • Mamalia kecil, seperti tikus, tupai, kelinci. Risiko penularannya sangat rendah, tetapi tetap bisa terjadi dalam kondisi tertentu.

Rabies tidak hanya ditularkan lewat gigitan anjing. Meski anjing menjadi sumber utama di dunia, tetapi semua mamalia berpotensi menularkan rabies.

Penularan bisa terjadi melalui gigitan, cakaran, atau kontak air liur dengan kulit yang terluka maupun selaput lendir. Bahkan, dalam kasus yang sangat jarang, rabies bisa menular lewat transplantasi organ atau paparan aerosol.

Referensi

"Dog Scratch: Can It Cause Rabies?" InMed Animal Health. Diakses pada September 2025.

"What to Do If a Dog Scratches You?" PetMD. Diakses pada September 2025.

"Types of Rabid Animals." Municipality of Princeton. Diakses pada September 2025.

"What Did the Cat Can Drag In?" Verywell Health. Diakses pada September 2025.

"Rabies." World Health Organization. Diakses pada September 2025.

Editorial Team