ilustrasi vape (pixabay.com/doodleroy)
Selain fakta bahwa vape bisa menyebabkan impotensi, apakah ada efek kesehatan reproduksi lain akibat vaping? Selain impotensi, vaping juga dikatakan dapat menurunkan kadar hormon testosteron.
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa rokok elektrik alias vape, bahkan yang bebas nikotin sekalipun, mengandung banyak zat yang dapat mengganggu keseimbangan hormon. Selain itu, pengguna vape juga berdampak negatif pada struktur dan fungsi sperma pria.
Sejatinya, diperlukan penelitian lebih dalam untuk menjawab apakah vape bisa menyebabkan impotensi. Meski demikian, ada baiknya tetap dihindari, ya, terlebih jika kamu sedang merencanakan kehamilan.
Referensi:
"How vaping affects men’s health". Healthy Male. Diakses Oktober 2024.
"Is There a Link Between Vaping and Erectile Dysfunction?". Healthline. Diakses Oktober 2024.
"Can Vaping Cause Erectile Dysfunction in Men?". The Science of Health UH Hospitals. Diakses Oktober 2024.
"Does vaping cause erectile dysfunction?". Lloyds Pharmacy. Diakses Oktober 2024.
El-Shahawy, Omar, Tanmik Shah, Olufunmilayo H. Obisesan, Meghan Durr, Andrew C. Stokes, Iftekhar Uddin, Ria Pinjani, et al. “Association of E-Cigarettes with Erectile Dysfunction: The Population Assessment of Tobacco and Health Study.” American Journal of Preventive Medicine 62, no. 1 (December 1, 2021): 26–38.
"Erectile Dysfunction". Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2024.
“Vaping & the Effect on Fertility” n.d. Saint Mary’s Managed Clinical Service Division of Gynaecology. Manchester University. Accessed October 3, 2024.