ilustrasi asidosis pernapasan (nurseslabs.com)
Dilansir Healthline, asidosis terdiri dari dua jenis utama dengan penyebab yang berbeda-beda, yaitu asidosis pernapasan dan asidosis metabolik.
Asidosis pernapasan terjadi ketika terlalu banyak karbon dioksida yang terbentuk di dalam paru-paru. Saat bernapas, paru-paru biasanya mengeluarkan karbon dioksida. Namun, kadang tubuh tidak bisa membuang cukup banyak karbon dioksida.
Hal ini kemungkinan terjadi karena beberapa faktor seperti cedera di dada, obesitas, kondisi saluran napas kronis seperti asma, penyalahgunaan obat penenang, penggunaan alkohol secara berlebihan, kelemahan otot di dada, masalah pada sistem saraf, dan struktur dada yang berubah bentuk.
Sementara itu, asidosis metabolik dimulai di ginjal. Asidosis jenis ini terjadi ketika mereka tidak bisa menghilangkan cukup asam atau ketika mereka terlalu banyak membuang basa. Ada empat jenis utama asidosis metabolik, yaitu:
- Asidosis diabetik: Terjadi pada pengidap diabetes yang kadar gulanya tidak terkontrol. Jika tubuh kekurangan insulin, maka keton menumpuk di tubuh dan mengasamkan darah.
- Asidosis hiperkloremik: Terjadi akibat hilangnya natrium bikarbonat. Basis ini membantu menjaga darah tetap netral. Baik diare maupun muntah bisa menyebabkan asidosis jenis ini.
- Asidosis laktat: Terjadi saat terlalu banyak asam laktat di tubuh. Penyebabnya meliputi gagal jantung, kanker, kekurangan oksigen dalam waktu yang lama, penggunaan alkohol kronis, gagal hati, dan gula darah rendah. Bahkan, olahraga yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan penumpukan asam laktat.
- Asidosis tubulus ginjal: Terjadi ketika ginjal tidak bisa mengeluarkan asam ke dalam urine. Ini mengakibatkan darah menjadi asam.
Beberapa makanan dan juga minuman bisa meningkatkan keasaman dalam tubuh. Bukan pH makanan atau minuman yang menentukan hal ini terjadi, tetapi lebih ke bagaimana makanan memengaruhi keseimbangan antara tingkat asam dan basa saat berada di dalam tubuh.
Menurut sebuah tinjauan ilmiah tahun 2015 di Amerika Serikat (AS), rata-rata pola makan penduduknya menghasilkan asam dalam tubuh. Kondisi ini disebut asidosis akibat diet. Dalam banyak kasus, diet bisa bersifat asam karena tingginya kadar:
- Asam amino yang mengandung belerang, yang ada dalam daging, telur, dan produk susu.
- Garam yang bisa mempersulit ginjal untuk membuang kelebihan asam.
- Asam fosfat yang mengandung soda.
Selain itu, beberapa obat resep juga bisa meningkatkan keasaman dalam tubuh. Ini disebut asidosis akibat obat. Obat resep yang bisa meningkatkan keasaman dalam tubuh yaitu seperti:
- Beta-blocker.
- Obat antibakteri seperti trimetoprim.
- Antiretroviral.
- Statin.