Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bahaya Menggunakan Vape, Tak Lebih Baik dari Rokok Biasa!

ilustrasi menghisap rokok eletrik (pexels.com/Ruslan Alekso)

Indonesia merupakan negara penghasil SDA yang berlimpah, termasuk tembakau. Hal ini membuat banyak produsen yang memproduksi rokok tembakau. Akibatnya, banyak orang yang merokok dan menganggap merokok adalah hal yang biasa. Apalagi harga rokok di Indonesia yang terbilang murah.

Tak hanya rokok tembakau, kekinian muncul rokok elektrik yang biasa disebut dengan vape. Vape digadang-gadang menjadi alternatif pengganti rokok tembakau yang dianggap lebih aman. Vape juga dikemas dengan lebih modern dan menarik yang membuat anak muda menyukainya. 

Meski dianggap baik, vape menyimpan bahaya yang sama seperti rokok tembakau. Berikut bahaya menggunakan vape.

1. Buruk bagi kesehatan jantung dan paru-paru

ilustrasi organ manusia (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sudah menjadi hal umum kalau merokok dapat membuat paru-paru rusak. Ironisnya, masih banyak orang yang meyakini kalau vape lebih aman terhadap kesehatan paru-paru. Padahal, vape berpengaruh buruk terhadap kesehatan jantung dan paru-paru.

Dikutip dari Johns Hopkins Medicine, efek nikotin pada cairan vape atau yang dikenal dengan liquid dapat meningkatkan detak jantung yang memungkinkan pemakainya mengalami serangan jantung.

Hasil laporan dari Public Health Consequences of E-Cigarettes tahun 2018 memaparkan bukti rokok eletektronik memiliki pengaruh buruk terhadap sistem pernapasan, tapi butuh studi lanjutan untuk memahi efek vaping terhadap penyakit pernapasan.

2. Berpengaruh buruk terhadap gigi dan gusi

ilustrasi gigi dan mulut (pexels.com/Shiny Diamond)

Dikutip dari healthline, menghisap vape memiliki efek negatif terhadap kesehatan mulut. Studi yang dikutip dari healthline memaparkan kalau aerosol dari rokok eletrik membuat permukaan gigi menjadi rentan terhadap bakteri. Risiko mengalami gigi berlubang juga muncul ketika menghisap vape.

Studi lain dari situs tersebut mengaitkan peradangan gusi dengan vape. Vape dapat menyebabkan iritasi pada gusi, mulut, dan tenggorokan. Rokok eletrik dengan atau tanpa nikotin dapat merusak sel jaringan mulut pada orang yang tidak merokok.

3. Membuat kecanduan

ilustrasi merokok (unsplash.com/Reza Mehrad)

Nikotin merupakan zat yang terdapat pada rokok tembakau dan elektronik. Efek dari nikotin tersebut membuat seseorang menjadi kecanduan. Hal ini menstimulasi pemakainya untuk terus menghisap rokok atau vape.

Dikutip dari Johns Hopkins Medicine memaparkan kalau zat adiktif pada rokok biasa atau eletrik kemungkinan memiliki efek yang sama dengan kokain dan heroin. Buruknya lagi, pemakai vape dapat menggunakan cartridge yang dapat meningkatkan konsentrasi nikotin.

4. Efek nikotin yang buruk bagi tubuh

ilustrasi rokok (pexels.com/Pixabay)

Selain dapat membuat kecanduan, nikotin memiliki efek yang dapat membahayakan bagi kesehatan. Nikotin dapat menjadi racun jika dikonsumsi secara berlebihan. Umumnya, keracunan nikotin ditandai dengan mual dan muntah.

Nikotin turut memengaruhi tubuh seperti sakit kepala, meningkatkan tekanan darah, hingga sesak napas. Dikutip dari Tobacco Free Life, nikotin dapat memengaruhi otak yang membuat banyak masalah pada tubuh.

5. Memicu kerusakan pada otak

ilustrasi pria gagal (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak orang yang belum mengetahui kalau rokok biasa atau elektrik dapat memicu kerusakan pada otak. Salah satu penyebabnya adalah kandungan nikotin pada rokok tersebut. 

Dikutip dari situs WebMD, efek nikotin pada rokok elektrik maupun biasa bisa berbahaya bagi bagian otak yang berperan dalam mengatur suasana, pembelajaran, kontrol impuls, dan perhatian. Nikotin berpengaruh buruk terhadap koneksi antar otak. Uap yang mengandung timbal pada rokok elektrik juga dapat merusak otak.

Vape memang dipercaya banyak orang lebih aman daripada rokok biasa. Sejatinya, menggantikan rokok biasa dengan rokok elektrik atau vape sama bahayanya dengan rokok biasanya. Sebaiknya, kamu menghindari keduanya untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us