ilustrasi kardioversi (mayoclinic.com)
Tujuan utama pengobatan adalah untuk mengembalikan ritme jantung menjadi normal. Pengobatan bergantung pada seberapa parah kondisi dan bagaimana pasien merespons obat-obatan.
Masalah kesehatan yang mendasari juga dapat memengaruhi pengobatan atrial flutter dan mungkin perlu diobati juga.
Pengobatan atrial flutter meliputi:
1. Terapi obat
Tujuannya adalah untuk memperlambat atau mengatur detak jantung. Contoh obat-obatannya antara lain:
- Calcium channel blockers
- Beta-blockers
- Digoxin
Obat-obatan tertentu mungkin memerlukan rawat inap singkat sementara tubuh menyesuaikan diri, seperti obat antiaritmia.
Obat lainnya yang mungkin juga bisa digunakan untuk mengubah ritme atrial flutter kembali ke ritme sinus normal antara lain: amiodarone, propafenone, dan flecainide.
Pengencer darah seperti non-vitamin K oral anticoagulants (DOACs), bisa digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan di pembuluh darah arteri. Gumpalan darah dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
2. Pembedahan
Ablasi jantung membungkam jaringan jantung yang menyebabkan ritme abnormal. Prosedur ini bisa jadi opsi bila atrial flutter tidak bisa dikontrol dengan obat-obatan atau bila ada efek samping dari obat-obatan, tetapi prosedur ini semakin banyak ditawarkan sebagai pengobatan lini pertama.
3. Terapi alternatif
Kardioversi menggunakan listrik untuk menyetrum irama jantung agar kembali normal. Ini merupakan cara untuk "menyetel ulang" ritme jantung dari atrial flutter. Setelah anestesi diberikan, maka aliran listrik akan disalurkan di dada.
Itulah fakta seputar atrial flutter. Bila mengalami gejala-gejalanya, sebaiknya segera cek ke dokter. Karena berhubungan beberapa kondisi medis, cara terbaik untuk mencegah atrial flutter adalah dengan mencegah penyakit-penyakit seperti gagal jantung, penyakit jantung, alkoholisme, diabetes, penyakit tiroid, dan penyakit paru-paru kronis. Menerapkan pola makan sehat, rutin olahraga, batasi konsumsi alkohol, serta tidak merokok akan sangat membantu.