ilustrasi terapi dengan psikolog (pexels.com/Cottonbro)
Orang yang mengalami fobia spesifik, seperti autophobia, sering kali ditangani dengan psikoterapi. Selain itu, sebagian orang juga membutuhkan obat-obatan dalam mengatasi fobia. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan yaitu:
1. Terapi eksposur (exposure therapy)
Pada terapi eksposur, dokter akan memaparkan sumber fobia kepada pasien berulang kali secara bertahap. Diawali dengan situasi yang terkontrol, di mana pasien merasa aman hingga beralih ke situasi di kehidupan nyata.
Terapi dilakukan untuk meningkatkan toleransi pasien dalam menghadapi ketakutan saat ditinggal sendirian selama periode waktu yang telah ditentukan.
2. Terapi perilaku kognitif
Pada terapi ini, dokter akan memaparkan pasien terhadap fobianya. Selain itu, digunakan teknik lain yang membantu pasien mempelajari cara menghadapi dan mengatasi ketakutan saat sendirian.
Dokter akan bekerja sama dengan pasien untuk memahami pola pikirnya seputar fobia yang dialami. Terapi perilaku kognitif dapat memberi rasa percaya diri pada pasien dalam menghadapi ketakutannya.
3. Obat-obatan
Selain psikoterapi, penanganan autophobia terkadang juga membutuhkan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala. Obat-obatan mungkin diresepkan pada awal perawatan untuk penggunaan jangka pendek, sesuai anjuran dokter. Beberapa obat-obatan yang diresepkan yaitu beta blocker dan obat penenang atau sedatif seperti benzodiazepine.
Itulah beberapa hal seputar autophobia. Akan sangat menyulitkan bagi seseorang fobia ini untuk melakukan apa pun sendirian tanpa ditemani orang lain. Bila kamu menyadari memiliki ketakutan seperti ini, baiknya segera konsultasi ke ahli kesehatan jiwa untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.