Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Takut berlebihan atau fobia terhadap kesendirian

Beberapa orang merasa takut saat harus berada di suatu tempat dalam kondisi sendirian. Misalnya di ruangan gelap atau jalanan yang gelap dan sepi. Namun, jika rasa takut dan cemas dialami berlebihan kapan pun dan di mana pun saat sedang sendirian, mungkin itu adalah tanda autophobia atau monophobia, yakni ketakutan terhadap kesendirian.

Autophobia termasuk dalam kategori fobia spesifik, yang mengacu pada ketakutan dan kecemasan terhadap objek atau situasi tertentu. Apabila tidak ditangani, fobia ini dapat berdampak negatif terhadap kehidupan penderitanya.

1. Merasa takut setiap kali sedang sendirian

Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi ketakutan dan kecemasan (pexels.com/Kat Jayne)

Dilansir Healthline, autophobia mengacu pada ketakutan akan kesendirian. Pengidap fobia ini merasa takut setiap kali sedang sendirian, bahkan di tempat yang nyaman seperti di rumah. Ini dapat menimbulkan kecemasan yang luar biasa bagi orang dengan kondisi ini. Mereka butuh kehadiran orang lain untuk merasa aman.

Orang dengan fobia ini biasanya menolak untuk tidur, makan, atau bahkan pergi ke toilet sendirian. Mereka kesulitan untuk melakukan hal-hal yang sebetulnya mudah dilakukan.

Penderita autophobia juga cenderung kurang percaya diri. Ia akan merasa memiliki orang lain yang bisa dipercaya sepanjang waktu adalah hal yang penting. Akibatnya, kondisi ini dapat menghambat seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

2. Autophobia tidak sama dengan merasa kesepian

Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi seseorang yang kesepian (unsplash.com/Anthony Intraversato)

Dilansir Medical News Today, autophobia beda dengan merasa kesepian. Kesepian mengacu pada emosi negatif yang muncul akibat merasa terlalu sedikit memiliki interaksi sosial. Seseorang dapat merasa kesepian bahkan saat sedang bersama dengan orang lain. Sementara itu, autophobia melibatkan kecemasan parah yang timbul saat seorang diri.

Individu mungkin merasa cemas ketika kesepian. Namun, rasa cemas pada autophobia lebih ekstrem dibanding kesepian biasa. Autophobia juga dapat berkaitan dengan gangguan kecemasan lainnya, seperti agoraphobia, gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder) atau gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder).

Baca Juga: Gangguan Kecemasan Umum: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan

3. Gejala

Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi mengobrol bersama teman (pexels.com/C Technical)

Orang dengan autophobia menunjukkan beragam gejala ketika sedang sendiri. Dilansir dari beberapa sumber, gejala yang bisa muncul di antaranya:

  • Merasa takut berlebihan saat sendiri.
  • Mengalami ketakutan saat memikirkan hal-hal buruk yang dapat terjadi dalam kondisi sendirian.
  • Menunjukkan gejala fisik seperti gemetar, berkeringat, nyeri dada, jantung berdebar, hiperventilasi, dan mual saat sendirian atau dalam situasi di mana dia akan seorang diri.
  • Ketika sedang sendiri, muncul keinginan besar untuk melarikan diri.
  • Menghindari situasi atau tempat apa pun yang mengharuskannya untuk sendirian.
  • Mengalami serangan panik saat sedang sendiri.

Pada anak-anak, fobia spesifik dapat membuatnya menangis, marah, berdiam diri di tempat, dan tidak mau lepas dari orang tuanya.

4. Penyebab

Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi anak kecil mengalami trauma (pexels.com/Pixabay)

Seperti fobia spesifik lainnya, penyebab pasti autophobia belum diketahui. Kondisi ini mungkin berkaitan dengan trauma masa lalu atau pengalaman buruk yang pernah terjadi saat seseorang sedang sendirian.

Fobia sering kali mulai muncul pada masa kanak-kanak dan banyak orang tidak mengingat sumber penyebab ketakutan tersebut. Autophobia mungkin berhubungan dengan pengalaman masa kecil yang menimbulkan rasa takut ditinggalkan, seperti perceraian orang tua atau ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

Pada sebagian orang, ketakutan akan sendirian dapat berkembang akibat kondisi lainnya. Sebagai contoh, orang yang mengalami serangan panik merasa takut saat sedang sendiri dan tanpa ada orang di sekitar untuk membantunya.

5. Penanganan

Autophobia: Gejala, Penyebab, dan Penangananilustrasi terapi dengan psikolog (pexels.com/Cottonbro)

Orang yang mengalami fobia spesifik, seperti autophobia, sering kali ditangani dengan psikoterapi. Selain itu, sebagian orang juga membutuhkan obat-obatan dalam mengatasi fobia. Beberapa penanganan yang dapat dilakukan yaitu:

1. Terapi eksposur (exposure therapy)

Pada terapi eksposur, dokter akan memaparkan sumber fobia kepada pasien berulang kali secara bertahap. Diawali dengan situasi yang terkontrol, di mana pasien merasa aman hingga beralih ke situasi di kehidupan nyata.

Terapi dilakukan untuk meningkatkan toleransi pasien dalam menghadapi ketakutan saat ditinggal sendirian selama periode waktu yang telah ditentukan.

2. Terapi perilaku kognitif

Pada terapi ini, dokter akan memaparkan pasien terhadap fobianya. Selain itu, digunakan teknik lain yang membantu pasien mempelajari cara menghadapi dan mengatasi ketakutan saat sendirian.

Dokter akan bekerja sama dengan pasien untuk memahami pola pikirnya seputar fobia yang dialami. Terapi perilaku kognitif dapat memberi rasa percaya diri pada pasien dalam menghadapi ketakutannya.

3. Obat-obatan

Selain psikoterapi, penanganan autophobia terkadang juga membutuhkan obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala. Obat-obatan mungkin diresepkan pada awal perawatan untuk penggunaan jangka pendek, sesuai anjuran dokter. Beberapa obat-obatan yang diresepkan yaitu beta blocker dan obat penenang atau sedatif seperti benzodiazepine.

Itulah beberapa hal seputar autophobia. Akan sangat menyulitkan bagi seseorang fobia ini untuk melakukan apa pun sendirian tanpa ditemani orang lain. Bila kamu menyadari memiliki ketakutan seperti ini, baiknya segera konsultasi ke ahli kesehatan jiwa untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ligyrophobia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya