Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penggunaan skincare (pexels.com/SHVETS production)

Skincare merupakan rangkaian perawatan kulit yang penting dan dibutuhkan agar kulit tetap sehat. Mulai dari pembersih, pelembap, toner, serum, dan produk lainnya memiliki kandungan yang beragam dan penggunaannya juga disesuaikan dengan jenis kulit.

Apakah kamu pernah melihat produk skincare kamu berubah warna dan bau? Kalau iya, itu bisa disebabkan oleh oksidasi. Oksidasi adalah reaksi kimia yang menyebabkan perubahan pada struktur kimia suatu zat dan umumnya menyebabkan perubahan fisik zat.

Oksigen menjadi penyebab paling umum terjadinya oksidasi, karena oksigen cukup reaktif untuk mengoksidasi sebagian besar bahan skincare. Bahan yang rentan teroksidasi biasanya harus disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari dan ditutup rapat.

Berikut ini akan dijelaskan apa saja bahan skincare yang gampang teroksidasi.

1. Vitamin C

ilustrasi penggunaan serum vitamin C (pexels.com/Ron Lach)

Vitamin C atau asam askorbat banyak digunakan dalam pembuatan skincare. Vitamin C bermanfaat dalam merangsang produksi kolagen dalam kulit, meningkatkan kekencangan kulit, dan menghidrasi kulit. Selain itu, penggunaan vitamin C secara konsisten juga terbukti membantu mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan pada kulit.

Struktur vitamin C memilki ikatan yang tidak stabil dan rentan teroksidasi oleh udara, bahkan ketika dilarutkan dalam air atau pelarut polar. Jika teroksidasi, vitamin C akan membentuk asam dehidroasetat yang kemudian pecah dan terurai menjadi produk yang berwarna. Hal ini membuat vitamin C tidak lagi efektif jika digunakan dan produk berubah warna menjadi cokelat.

2. Retinol

Editorial Team

Tonton lebih seru di