Lalu, bahaya apa yang bisa membayangi penggunaan nano spray jadi vape? Selain batuk-batuk, dr. Feni mengatakan bahwa penggunaan nano spray yang tak sesuai bisa mengakibatkan tersedak dan iritasi sel saluran napas.
Dokter Wahyu menjelaskan bahwa saluran napas memiliki reseptor yang merangsang respons tertentu. Salah satu respons tersebut adalah tersedak, karena adanya benda asing masuk ke saluran napas.
Parahnya, dr. Wahyu mengatakan ini bisa berakibat fatal bila memicu sindrom aspirasi, kondisi adanya substansi asing terhirup ke paru-paru. Lalu, bila kondisi deposit substansi asing di saluran napas bisa menyebabkan pneumonia aspirasi.
"Alveoli yang harusnya terisi udara malah terisi sel radang, sehingga oksigen tak bisa masuk dan menyebabkan sesak napas," kata dr. Wahyu.
ilustrasi batuk atau tersedak (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Umumnya, nano spray diisi air. Kalaupun diisi air dan digunakan layaknya vape, dr. Feni memperingatkan bahwa masih ada risiko tersedak dan iritasi saluran napas. Hal ini berlaku terutama pada mereka yang sensitif terhadap partikulat halus (seperti pasien gangguan pernapasan atau alergi) dan anak kecil.
"Siapa yang menjamin isi alat nano spray hanya air? Bagaimana bila diisi bahan kimia, seperti liquid vape atau cairan kimia lainnya? Tubuh dan saluran napas tidak tercipta untuk menerima bahan berbahaya tersebut," papar dr. Feni.
Menambah penjelasan dr. Wahyu, butiran halus dari nano spray bisa merangsang saluran napas, memicu respons bak hidung kemasukan air saat berenang. Dokter Feni mengatakan bahwa cairan seharusnya masuk ke lambung, bukan saluran napas. Alhasil, tubuh merespons dengan tersedak.
"Kita batuk atau tersedak karena masuk ke saluran napas. Meski sensasinya tak sedahsyat itu, potensi tersedak masih ada," imbuh dr. Feni.