ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Menurut hasil studi ilmiah yang dimuat dalam berbagai jurnal, termasuk Open Biology tahun 2021 dan Molecules tahun 2022, dilaporkan bahwa astaxanthin memiliki kadar antioksidan yang jauh lebih tinggi dan lebih kuat dari vitamin C. Begitu pula jika dibandingkan dengan antioksidan lainnya. Astaxanthin dilaporkan memiliki antioksidan 6000 kali lebih kuat daripada vitamin C (asam askorbat), 100 kali lebih kuat dari vitamin E (alfa tokoferol), dan lima kali lebih kuat dibanding beta karoten.
Potensi antioksidan yang tinggi pada astaxanthin ini disebabkan oleh struktur kimianya yang unik dan khas. Struktur tersebut membuatnya lebih fleksibel dan efektif bekerja dalam sel. Selain itu, antioksidan pada astaxanthin juga dilaporkan tidak menghasilkan efek samping negatif atau menyebabkan kerusakan lain dibandingkan dengan karotenoid lainnya.
Astaxanthin merupakan pigmen alami yang dihasilkan oleh beberapa mikroorganisme perairan. Pigmen ini mengandung antioksidan dalam jumlah yang sangat tinggi, bahkan di atas antioksidan lainnya, termasuk vitamin C. Antioksidan astaxanthin memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti menunda penuaan dan mencegah beragam penyakit.
Referensi
Balendra V, Singh SK. (2021). Therapeutic potential of astaxanthin and superoxide dismutase in Alzheimer's disease. Open Biology. 2021 Jun;11(6):210013.
Bjørklund G, dkk. (2022). The Role of Astaxanthin as a Nutraceutical in Health and Age-Related Conditions. Molecules. 2022 Oct 23;27(21):7167.