ilustrasi lidah (pixabay.com/Pixabay)
Sebelum membahas soal dampak dari pemotongan atau kehilangan lidah pada manusia, baiknya kita ketahui lebih dulu soal anatomi dan apa saja fungsi-fungsi lidah. Organ ini merupakan sekumpulan otot dan saraf yang tidak memiliki tulang sama sekali. Akan tetapi, pangkal lidah tersambung dengan sebuah tulang bernama hyoid yang terletak pada bagian tengah leher manusia.
Dilansir Cleaveland Clinic, warna merah muda yang ada pada lidah disebabkan oleh lapisan mukosa. Secara umum, lidah terbagi atas enam bagian yang berbeda, yaitu badan lidah, dorsum lidah, ujung dan tepi lidah, bawah lidah, punggung lidah, serta pangkal lidah. Masing-masing bagian tersebut memiliki bagian lain lagi serta fungsi yang berbeda-beda.
Badan lidah terdiri atas dua per tiga dari total keseluruhan panjang lidah. pada bagian ini terdapat dua bagian lain, yakni tepi dan punggung lidah. Kemudian, ada dorsum lidah. Bagian ini terletak di antara badan lidah dengan pangkal lidah yang ditandai dengan garis cekungan yang disebut sulkus terminalis.
Tepi dan ujung lidah bisa disebut juga dengan nama apex. Bagian ini terletak pada ujung depan dan sisi-sisi lidah. Dari bagian-bagian yang lain, tepi dan ujung lidah inilah yang paling fleksibel. Bergerak ke kiri, kanan, atas, maupun bawah dapat dilakukan dengan mudah. Bagian bawah lidah berfungsi untuk mengarahkan dan mengarahkan makanan menuju tenggorokan ketika makan. Selain itu, bawah lidah bisa juga memindahkan air liur.
Bagian punggung lidah disebut sebagai papilae yang terlihat memiliki bintik-bintik kecil sehingga membuat tekstur unik pada lidah. Nah, papilae kemudian terbagi lagi pada beberapa bagian. Filiform pada bagian tepi, foliate pada bagian tengah, fungiform pada bagian depan, dan circumvallate pada bagian belakang.
Terakhir, bagian pangkal lidah terletak pada ujung rongga mulut yang membuatnya tak bisa dilihat dari luar mulut. Bagian ini punya proporsi sekitar sepertiga dari keseluruhan panjang lidah. Ia merupakan bagian dari orofaring yang juga mencakup dinding tenggorokan, amandel, serta langit-langit lunak.
Kita tentunya sudah tahu betul kalau lidah merupakan organ tubuh yang bertanggung jawab untuk indera pengecap. Manis, asin, pahit, asam, dan umami atau gurih jadi lima rasa utama yang bisa lidah kita identifikasi. Pada dasarnya, lidah mampu mengecap rasa karena adanya ribuan sensor kecil pada bagian papilae yang disebut kuncup perasa atau taste buds. Dilansir Columbia University, tiap kuncup perasa ini terdiri atas 50—100 sel perasa yang mengandung molekul bernama reseptor. Nantinya, rasa yang terkecap oleh lidah akan langsung menuju otak karena lidah langsung terhubung dengannya.
Selain untuk mengecap rasa dari hal-hal yang masuk ke mulut, lidah juga memiliki berbagai fungsi lainnya. Seperti yang sudah disebutkan, lidah membantu proses menelan makanan yang sudah dikunyah agar bisa menuju tenggorokan. Bagi bayi, otot-otot pada lidah pun berfungsi untuk membantunya saat sedang menyusu pada ibunya. Kemudian, pada sistem pernafasan pun lidah juga memiliki peran karena membantu jalur nafas tetap terbuka sehingga kita dapat tetap bernafas dengan baik.
Tak berhenti sampai di situ, lidah pun juga membantu kita saat berkomunikasi. Sebab, berkat organ inilah kita bisa mengeluarkan suara vokal yang jelas sehingga bisa dikenali dengan baik. Nah, dari fungsi inilah pertanyaan utama muncul. Jika kita terpaksa kehilangan lidah karena suatu kondisi, apakah kita jadi sulit atau bahkan tidak bisa berbicara?