Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi matcha (vecteezy.com/topntp26)
ilustrasi matcha (vecteezy.com/topntp26)

Popularitas matcha semakin meluas hingga jadi bagian dari gaya hidup sehat banyak orang. Bubuk teh hijau asal Jepang ini sering dianggap menenangkan, menambah fokus, bahkan menyehatkan kulit. Namun, belakangan muncul pertanyaan besar yang cukup mengusik: benarkah minum matcha bisa bikin rambut rontok? Pertanyaan ini muncul karena semakin banyak orang mengonsumsinya setiap hari tanpa tahu efek samping jangka panjangnya.

Kebiasaan menikmati matcha memang tampak aman, tetapi di balik aromanya yang lembut dan cita rasanya yang khas, tersimpan senyawa aktif yang bisa memengaruhi tubuh secara kompleks. Beberapa di antaranya berkaitan dengan hormon, stres, hingga penyerapan zat besi. Lalu, benarkah konsumsi matcha bisa memicu rambut rontok? Untuk memahami seberapa besar pengaruh minuman ini terhadap kesehatan rambut, mari simak penjelasan lengkap dari sisi medis dan gizi berikut ini.

1. Kandungan aktif dalam matcha mampu memengaruhi kondisi rambut

ilustrasi bubuk matcha (vecteezy.com/Seksak Kerdkanno)

Setiap cangkir matcha mengandung campuran unik antara antioksidan, kafein, dan asam amino. Menurut Dr. Rabia Yamak, dermatolog dari Dr. Balwi Store, senyawa utama dalam matcha seperti epigallocatechin gallate (EGCG) justru bisa melindungi folikel rambut dari stres oksidatif. Zat ini bekerja sebagai antioksidan kuat yang menetralkan radikal bebas, sehingga sel rambut tidak mudah rusak. Namun, manfaat tersebut bisa berbalik arah bila kamu mengonsumsi matcha secara berlebihan. Kandungan kafein di dalamnya bisa memicu peningkatan hormon kortisol yang berkaitan dengan kerontokan sementara akibat stres.

Efeknya terhadap rambut juga bergantung pada cara tubuhmu memproses kafein. Pada beberapa orang, metabolisme kafein lebih lambat sehingga peningkatan hormon stres terjadi lebih mudah. Kondisi ini dapat menyebabkan fase pertumbuhan rambut (anagen) menjadi lebih pendek, lalu beralih ke fase istirahat (telogen) lebih cepat. Artinya, rambut akan tampak rontok lebih banyak. Jadi, konsumsi matcha sebaiknya tidak berlebihan agar keseimbangan hormon tetap terjaga.

2. Interaksi matcha terhadap penyerapan zat besi dapat memicu rambut rontok

ilustrasi rambut rontok (vecteezy.com/Suriyawut Suriya)

Selain kafein, matcha mengandung zat bernama tanin dan katekin. Menurut Rakshita Mehra, ahli gizi klinis dari New Delhi, tanin dalam matcha bisa menurunkan penyerapan zat besi hingga 90 persen bila diminum berdekatan dengan waktu makan. Padahal, zat besi merupakan mineral penting untuk pertumbuhan rambut karena membantu mengalirkan oksigen ke folikel. Kekurangan zat besi dapat membuat rambut tampak tipis dan rapuh.

Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki kadar hemoglobin rendah atau cenderung anemia. Bila kebiasaan minum matcha dilakukan setiap hari tanpa memperhatikan waktu konsumsi, tubuh bisa kekurangan asupan zat besi dalam jangka panjang. Solusi sederhana untuk mencegah hal ini adalah mengonsumsi matcha di antara waktu makan, bukan bersamaan. Kamu juga bisa menyeimbangkan asupan makanan kaya zat besi seperti bayam, hati ayam, atau daging merah agar tubuh tetap mendapat pasokan nutrisi yang cukup untuk menjaga kekuatan rambut.

3. Matcha dapat menenangkan tubuh tetapi efeknya bergantung pada dosis

ilustrasi matcha (pexels.com/Anh Nguyen)

Matcha dikenal menenangkan pikiran tanpa menyebabkan kantuk berkat kandungan L-theanine, sejenis asam amino yang menurunkan tekanan mental. Efek menenangkan ini dapat mengurangi risiko rambut rontok akibat stres, sebab stres psikologis sering kali menjadi pemicu utama kerontokan. Berdasarkan penjelasan Dr. Yamak, kombinasi antara L-theanine dan EGCG mampu menurunkan produksi radikal bebas yang menyerang folikel rambut. Ini membuat kulit kepala terasa lebih sehat dan pertumbuhan rambut lebih optimal.

Namun, manfaat tersebut hanya berlaku bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, sekitar satu hingga dua cangkir per hari. Bila terlalu banyak, efek menenangkan bisa berubah menjadi cemas atau jantung berdebar akibat kelebihan kafein. Tubuh yang stres justru akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang berujung pada rambut rontok. Artinya, kunci utama dalam menikmati matcha adalah secukupnya saja. Dalam jumlah kecil, matcha bisa menjadi sahabat baik bagi rambutmu, tetapi konsumsi dalam jumlah berlebihan bisa menimbulkan dampak sebaliknya.

Minum matcha memang tidak serta-merta menyebabkan rambut rontok, tetapi cara dan jumlah konsumsi berperan besar dalam menentukan dampaknya. Bila kamu ingin tetap menikmati manfaatnya, cukup satu hingga dua cangkir per hari dan imbangi dengan pola makan sehat. Benarkah minum matcha bisa bikin rambut rontok tetap menjadi perbincangan menarik untuk terus dikulik seiring meningkatnya tren gaya hidup sehat berbasis teh hijau ini. Kemudian pertanyaannya, setelah tahu semua fakta ini, apakah kamu masih yakin ingin menambah jumlah matcha setiap harinya?

Referensi

"Matcha: Superfood for Health or Hidden Factor in Hair Loss?" Dr. Balwi Shop. Diakses pada November 2025.

"Is Your Matcha Causing Hair Loss and Dark Circles? What You Need to Know". Only My Health. Diakses pada November 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team