ilustrasi matcha (pexels.com/Anh Nguyen)
Matcha dikenal menenangkan pikiran tanpa menyebabkan kantuk berkat kandungan L-theanine, sejenis asam amino yang menurunkan tekanan mental. Efek menenangkan ini dapat mengurangi risiko rambut rontok akibat stres, sebab stres psikologis sering kali menjadi pemicu utama kerontokan. Berdasarkan penjelasan Dr. Yamak, kombinasi antara L-theanine dan EGCG mampu menurunkan produksi radikal bebas yang menyerang folikel rambut. Ini membuat kulit kepala terasa lebih sehat dan pertumbuhan rambut lebih optimal.
Namun, manfaat tersebut hanya berlaku bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, sekitar satu hingga dua cangkir per hari. Bila terlalu banyak, efek menenangkan bisa berubah menjadi cemas atau jantung berdebar akibat kelebihan kafein. Tubuh yang stres justru akan meningkatkan produksi hormon kortisol yang berujung pada rambut rontok. Artinya, kunci utama dalam menikmati matcha adalah secukupnya saja. Dalam jumlah kecil, matcha bisa menjadi sahabat baik bagi rambutmu, tetapi konsumsi dalam jumlah berlebihan bisa menimbulkan dampak sebaliknya.
Minum matcha memang tidak serta-merta menyebabkan rambut rontok, tetapi cara dan jumlah konsumsi berperan besar dalam menentukan dampaknya. Bila kamu ingin tetap menikmati manfaatnya, cukup satu hingga dua cangkir per hari dan imbangi dengan pola makan sehat. Benarkah minum matcha bisa bikin rambut rontok tetap menjadi perbincangan menarik untuk terus dikulik seiring meningkatnya tren gaya hidup sehat berbasis teh hijau ini. Kemudian pertanyaannya, setelah tahu semua fakta ini, apakah kamu masih yakin ingin menambah jumlah matcha setiap harinya?
Referensi
"Matcha: Superfood for Health or Hidden Factor in Hair Loss?" Dr. Balwi Shop. Diakses pada November 2025.
"Is Your Matcha Causing Hair Loss and Dark Circles? What You Need to Know". Only My Health. Diakses pada November 2025.