ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro)
Setelah dokter mengeluarkan cairan dari benjolan, kamu seharusnya tidak lagi merasa sakit di tempat tersebut. Namun, kadang obat penghilang rasa sakit dibutuhkan setelah drainase.
Jika masih mengalami peradangan di tempat tersebut, mengaplikasikan kompres hangat dan pelembap dapat membantu mencegah retaknya areola.
Apabila memiliki tindik puting, pastikan untuk tahu cara menjaga kebersihan area tersebut dengan benar.
Ibu menyusui dapat berkonsultasi dengan perawat laktasi untuk mengetahui cara mencegah pembengkakan payudara.
Benjolan pada areola pada ibu menyusui cenderung merespons pengobatan dengan baik dan cenderung tidak kambuh jika dikelola dengan tepat dengan drainase dan antibiotik.
Tingkat kekambuhan tinggi pada orang yang tidak menyusui. Dokter tidak memiliki pedoman standar untuk mengobati benjolan di areola, dan ini mungkin menjadi penyebab kekambuhan pada beberapa orang.
Jika kamu mengalami benjolan di areola, segeralah temui dokter. Dengan diagnosis tepat, dokter dapat memulai pengobatan lebih awal. Perawatan melibatkan drainase dan terapi antibiotik.
Ibu menyusui lebih mungkin memiliki benjolan di areola, tetapi baik laki-laki maupun perempuan yang tidak menyusui juga bisa mengalaminya.
Merokok dan diabetes tampaknya memiliki kaitan dengan benjolan di areola. Benjolan yang menyakitkan bisa kambuh pada beberapa orang. Tingkat kekambuhan tinggi pada perempuan yang tidak menyusui dan pada laki-laki.