Salah satu kebutuhan utama manusia adalah berkembang biak. Oleh karena itu, perempuan dan laki-laki diciptakan memiliki organ reproduksi.
Tujuan dari organ reproduksi pria adalah untuk memberikan sperma atau air mani kepada organ reproduksi perempuan lewat aktivitas seksual. Organ reproduksi pria terdiri dari dua bagian utama, penis dan buah zakar atau testis. Buah zakar terdiri dari beberapa bagian ini:
- Skrotum: berbentuk seperti dua kantung yang menggantung dari penis. Skrotum adalah "rumah" dari testis.
- Testis: kelenjar kelamin yang bertugas memproduksi hormon testosteron dan sperma. Testis memiliki lobulus yang terdiri dari sel epitel. Sel epitel inilah yang mengandung sel induk untuk memproduksi sperma atau spermatogenesis.
- Epididimis: tempat penyimpanan sperma pada testis. Sperma di testis bergerak ke epididimis hingga matang sebelum dapat digunakan alat reproduksi pria. Panjangnya epididimis menunda pelepasan atau ejakulasi sperma dan memberinya waktu untuk matang.
- Vas deferens: berfungsi sama seperti epididimis dan lebih lebar, vas deferens menyimpan sperma dewasa. Dengan gerakan peristaltik, vas deferens memindahkan air mani ke saluran ejakulasi.
- Vesikula seminalis: sepasang kelenjar eksokrin kental berukuran 5 cm yang menyimpan dan menghasilkan sebagian cairan pada sperma. Cairan yang diproduksi oleh vesikula seminalis membantu sperma bertahan di lingkungan asam vagina, dan memberi makan sel sperma sehingga mereka bertahan cukup lama hingga proses pembuahan.
- Saluran ejakulasi: vas deferens kemudian melewati prostat dan bergabung dengan uretra melalui saluran ejakulasi yang juga mengandung saluran dari vesikula seminalis. Selama ejakulasi, saluran ejakulasi membuka dan mengeluarkan sperma dan sekresi dari vesikula seminalis ke dalam uretra.
- Prostat: kelenjar eksokrin seukuran buah kenari yang membatasi ujung bawah kandung kemih dan mengelilingi uretra. Prostat menghasilkan sebagian besar cairan putih yang membentuk air mani. Cairan ini mengandung enzim, protein, dan bahan kimia lainnya untuk mendukung dan melindungi sperma saat ejakulasi.
Sperma kemudian diantarkan dari saluran ejakulasi melalui uretra ke ujung penis sebelum "ditembakkan".
ilustrasi sperma (unsplash.com/Josefin)
Proses produksi sperma atau spermatogenesis berlangsung di testis dan epididimis. Sebelum mencapai pubertas, spermatogenesis tidak terjadi karena kurangnya hormon pemicu.
Saat pubertas, hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) untuk spermatogenesis pun sudah aktif. LH berfungsi untuk memproduksi testosteron, sedangkan FSH mematangkan sel nutfah. Testosteron merangsang sel induk di testis atau spermatogonium agar berkembang menjadi spermatosit.
Setiap spermatosit diploid melewati proses meiosis I dan terbelah menjadi 2 spermatosit sekunder haploid. Spermatosit sekunder melalui meiosis II membentuk 4 sel spermatid haploid. Sel spermatid kemudian melalui proses yang dikenal sebagai spermiogenesis, di mana sperma menumbuhkan ekor atau flagelum dan mengembangkan struktur kepala sperma.
Setelah spermiogenesis, sel akhirnya menjadi sel sperma, atau spermatozoa. Spermatozoa dilepaskan ke epididimis, di mana mereka menyelesaikan pematangannya dan menjadi bisa bergerak sendiri.
ilustrasi vagina (vix.com)
Selain memproduksi hormon kewanitaan dan sel telur (yang juga diproduksi dengan hormon LH dan FSH setelah pubertas), organ reproduksi wanita juga menyiapkan mereka untuk proses pembuahan dan persiapan untuk persalinan. Organ reproduksi wanita terdiri dari:
- Indung telur atau ovarium: sepasang kelenjar kecil yang terletak di sisi kiri dan kanan rongga tubuh panggul dan di samping bagian atas rahim. Ovarium menghasilkan hormon seksual wanita seperti estrogen dan progesteron, serta sel telur atau ovum. Sel ovum hadir setelah berkembang secara perlahan selama masa awal kehidupan wanita dan mencapai kematangan setelah pubertas. Sel telur bergerak dari ovarium ke tuba falopi untuk pembuahan.
- Tuba falopi: tuba falopi adalah sepasang saluran otot yang memanjang dari kedua sisi uterus ke tepi ovarium. Tuba falopi "mengambil" sel telur yang dilepaskan ovarium dan membawanya ke rahim. Bagian internal tuba falopi dilapisi rambut getar atau silia yang bekerja dengan otot polos untuk membawa sel telur menuju rahim.
- Rahim atau uterus: organ yang terletak di atas kandung kemih. Terhubung ke dua tuba falopi di atas dan ke vagina di bawah, rahim melingkupi dan menyokong janin yang sedang berkembang selama kehamilan. Otot dalam rahim berkontraksi saat melahirkan untuk mendorong janin saat persalinan.
- Vagina: saluran elastis yang menghubungkan leher rahim atau serviks dengan bagian luar tubuh. Vagina berfungsi sebagai "wadah" penis selama hubungan seksual dan membawa sperma ke rahim dan saluran tuba. Vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir dengan melakukan kontraksi untuk memungkinkan persalinan. Saat menstruasi, aliran darah keluar dari tubuh juga melalui vagina.
- Vulva: kelompok alat reproduksi wanita eksternal. Vulva mengelilingi ujung luar dari pembukaan uretra dan vagina dan termasuk mons pubis, labia majora, labia minora, dan klitoris.
- Payudara: payudara adalah organ dada khusus perempuan yang mengandung kelenjar susu, saluran susu, dan jaringan adiposa. Di tengah setiap payudara terdapat puting berpigmen tinggi yang mengeluarkan ASI saat dirangsang.
- Kelenjar susu: jenis khusus dari kelenjar keringat yang tercipta untuk menghasilkan ASI untuk memberi makan bayi. Di dalam setiap payudara, 15 sampai 20 kelompok kelenjar susu menjadi aktif selama kehamilan dan tetap aktif sampai ASI tidak lagi dibutuhkan. ASI melewati saluran susu menuju ke puting untuk keluar dari tubuh.
Siklus reproduksi wanita adalah proses menghasilkan sel telur dan mempersiapkan rahim untuk menerima sel telur yang telah dibuahi untuk memulai kehamilan.
Akan tetapi, jika sel telur sudah diproduksi tetapi tidak dibuahi dan menempel di dinding rahim, siklus reproduksi terulang dengan alami melalui menstruasi. Seluruh siklus reproduksi termasuk menstruasi rata-rata makan waktu sekitar 28 hari, tetapi mungkin sesingkat 24 hari atau selama 36 hari untuk beberapa perempuan.
thenaturalparentmagazine.com
Proses fertilisasi adalah saat di mana sperma bergabung dengan sel telur, menghasilkan zigot. Setelah ejakulasi, sperma berenang melalui vagina dan rahim untuk sampai ke tuba falopi dan menemukan sel telur.
Sperma kemudian menembus sel telur dan inti sel haploid bergabung, membentuk zigot. Sel zigot kemudian memulai pembelahan selama dua minggu untuk membentuk embrio. Embrio kemudian akan menempelkan dirinya ke dalam dinding rahim dan berkembang di sana selama masa kehamilan hingga sembilan bulan.