ilustrasi bladder pain syndrome (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Sebuah laporan dalam laman WebMD yang ditinjau oleh Sabrina Felson, seorang praktisi tersertifikasi di Veterans Affairs Medical Center Manhattan, AS, menyebutkan bahwa setengah dari jumlah kasus bladder pain syndrome bisa pulih dengan sendirinya. Akan tetapi, sebagian dari penderita sindrom ini membutuhkan perawatan khusus hingga bisa kembali hidup normal.
Perawatan bladder pain syndrome bertumpu pada kontrol gejala penderita berbasis metode trial and error dengan pengobatan awal, menghindari pemicu, dan mengubah pola hidup penderita yang bisa membantu meringankan gejala. Apabila pengobatan awal dirasa tidak atau kurang membantu, maka penderita sindrom ini bisa melakukan treatment sebagai berikut:
- Latih kembali kandung kemih untuk menahan lebih banyak urine. Misalnya, jika kamu merasa ingin buang air kecil setiap 30 menit, coba tahan hingga 45 menit.
- Kurangi stres sebab ini bisa menjadi pemicu.
- Kenakan pakaian yang longgar karena pakaian ketat bisa memberi tekanan pada kandung kemih.
- Lakukan olahraga berdampak rendah, seperti jalan kaki atau peregangan.
- Ubah apa yang kamu makan dan minum untuk menghindari pemicu.
- Jika kamu merokok, berhentilah.
Mungkin banyak dari kita yang merasakan gejala serupa dengan bladder pain syndrome namun bingung untuk melakukan perawatan. Informasi di atas diharapkan bisa membantu kamu yang memiliki gejala serupa dengan bladder pain syndrome. Bila gejala tak kunjung membaik atau malah memburuk, segera konsultasikan ke dokter.