Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Booster atau dosis ketiga CoronaVac, salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia, termasuk di Indonesia, dari Sinovac Biotech, ditemukan tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral yang cukup untuk melindungi penerimanya dari varian Omicron dalam sebuah studi laboratorium.

1. Booster Sinovac tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral virus yang cukup

ilustrasi vaksin Sinovac (flickr.com/Andy Phang)

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong, suntikan ketiga vaksin Sinovac tidak menghasilkan tingkat antibodi penetral virus yang cukup.

Penelitian yang dipimpin oleh Malik Peiris dan David Hui meneliti produksi antibodi penetral virus dalam darah orang yang divaksinasi dengan dua suntikan yang saat ini digunakan di Hong Kong. Mereka mengonfirmasi bahwa dua dosis vaksin tidak cukup untuk menangkis Omicron.

Akan tetapi, vaksin Pfizer-BioNTech ditemukan secara signifikan mendongkrak perlindungan bagi orang-orang yang sebelumnya telah mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac, studi tersebut menemukan.

Dikatakan kalau booster vaksin dari Pfizer-BioNTech akan membantu mencapai perlindungan optimal terhadap varian Omicron, kata Malik, salah satu profesor University of Hong Kong yang mengepalai studi, mengutip Nikkei Asia

2. Hasil studi tersebut bertentangan dengan studi yang dilakukan oleh Sinovac sebelumnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di