Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)
Jika penggunaan radiasi UVC-254 terlalu berbahaya untuk DNA, sel kulit, serta mata manusia, maka panjang gelombang tersebut harus diturunkan, bukan?
Peneliti pun menemukan UVC dengan panjang gelombang 222 nanometer (UVC-222) sebagai solusi berikutnya. Apakah itu sanggup membasmi SARS-CoV-2 seperti UVC-254? Ternyata, iya, dan malah lebih efektif!
Dalam penelitian berjudul "Far-UVC light (222 nm) efficiently and safely inactivates airborne human coronaviruses", tim peneliti dari Columbia University Irving Medical Center, AS, juga tengah mencari tahu keampuhan radiasi UVC-222 melawan virus corona musiman hingga SARS-CoV-2 yang disebarkan lewat droplet.
"Kinerja UVC-222 tetap sama terhadap semua jenis virus corona, jadi kami berharap UVC-222 akan membunuh SARS-CoV-2. Karena SARS-CoV-2 sebagian besar menyebar melalui droplet aerosol dari batuk dan bersin, penting untuk memiliki alat yang dapat menonaktifkan virus saat di udara, terutama di keramaian, secara efektif dan aman. Karena aman untuk digunakan di tengah keramaian, UVC-222 dapat digunakan bersama dengan kegiatan lain, seperti memakai masker atau mencuci tangan, untuk membatasi penularan SARS-CoV-2 dan virus lainnya," papar penulis utama penelitian tersebut, David J. Brenner.
Dimuat dalam jurnal "Scientific Reports" yang baru terbit beberapa waktu lalu, tim peneliti tersebut melihat bahwa 99,9 persen virus corona musiman pada droplet musnah dengan radiasi UVC-222. Selain itu, dengan panjang gelombangnya, UVC-222 tetap dapat membunuh virus tanpa menyebabkan lesi pada DNA manusia, sehingga lebih aman!
"Jadi, apakah sinar UV dapat membasmi SARS-CoV-2?"
Jawabannya adalah ya, tapi dengan sinar yang tepat, yaitu UVC-254 atau UVC-222, dan diberikan dengan dosis yang tepat.
Sayangnya, itu tidak dapat dilakukan oleh produk UVC rumahan. Jadi, jangan sampai tertipu klaim produk dan lebih baik serahkan kepada ahlinya.