Bagi pasien diabetes dengan jadwal suntik insulin yang memutuskan berpuasa, ada beberapa hal yang perlu diketahui. Apa saja? Pertama adalah memantau kadar gula darah. Tidak makan dan minum, kadar gula darah bisa melonjak tinggi (hiperglikemia) atau terjun bebas (hipoglikemia). Untuk mencegahnya, monitor kadar gula darah adalah sebuah keharusan.
Dokter Jimmy menyarankan pemeriksaan gula darah saat:
- Sebelum sahur.
- Pagi hari.
- Tengah hari.
- Menjelang sore.
- Sebelum berbuka puasa.
- Dua jam setelah buka puasa.
- Saat mengalami gejala hipoglikemia, yaitu:
- Keringat dingin
- Lemas
- Menggigil
- Berdebar
- Gemetar
"Apabila mengalami hipoglikemia, segera hentikan puasa untuk sementara hingga kadar gula kembali normal. Selain itu, apabila saat pemeriksaan gula darah rata-rata lebih dari 250 mg/dL, maka diskusikan kembali dengan dokter apakah puasa dapat dilanjutkan," saran dr. Jimmy.
ilustrasi cek gula darah (pexels.com/Artem Podrez)
Insulin juga harus digunakan sesuai rekomendasi dokter karena ada yang berjangka pendek hingga panjang. Frekuensi dan dosis juga harus disesuaikan selama puasa dan mungkin berbeda dengan saat tidak berpuasa.
Selain insulin, tidak jarang pasien diabetes perlu mengonsumsi obat lainnya. Seperti suntik insulin, frekuensi dan dosis obat tersebut mungkin harus disesuaikan tidak seperti saat hari-hari tidak berpuasa. Dokter Jimmy menekankan bahwa pasien harus berdiskusi dengan dokter sebelum berpuasa.
Itulah beberapa pertimbangan mengenai suntik insulin saat berpuasa bagi pasien diabetes. Tidak perlu khawatir karena suntik insulin tak membatalkan puasa. Kuncinya adalah sebelum berpuasa, konsultasikan kondisi dengan dokter yang merawat agar puasa aman dan optimal.