7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahu

Dokter akan menentukan jenis insulin yang terbaik

Intinya Sih...

  • Insulin adalah hormon yang membantu mengontrol gula darah.
  • Merek insulin yang berbeda bervariasi dalam onset, waktu puncak, dan durasi, walaupun jenisnya sama.
  • Jika kamu memerlukan insulin, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam merekomendasikan jenis yang tepat buat kamu.

Insulin adalah hormon yang dibuat pankreas untuk memungkinkan sel menggunakan glukosa. Ketika tubuh tidak membuat atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya, kamu bisa menggunakan insulin buatan untuk membantu mengontrol gula darah.

Banyak jenis insulin untuk pengobatan diabetes, yang dikelompokkan berdasarkan seberapa cepat mereka mulai bekerja dan berapa lama efeknya bertahan.

Beberapa istilah yang perlu diketahui

  • Onset: Seberapa cepat insulin menurunkan gula darah.
  • Waktu puncak atau peak time: Waktu ketika insulin berada pada kekuatan maksimum.
  • Durasi: Berapa lama insulin bekerja untuk menurunkan gula darah.

Dokter akan meresepkan insulin terbaik berdasarkan beberapa faktor. Kalau kamu hidup dengan diabetes tipe 1, kemungkinan kamu akan menggunakan beberapa kombinasi insulin. Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 juga butuh insulin dalam rangkaian pengobatannya.

Merek insulin yang berbeda bervariasi dalam onset, waktu puncak, dan durasi, walaupun jenisnya sama. Pastikan untuk memeriksa informasi dosis yang disertakan dengan insulin dan ikuti instruksi dokter. Nah, inilah jenis-jenis insulin yang penting untuk diketahui.

1. Rapid-acting insulin atau insulin kerja cepat

Rapid-acting insulin mulai bekerja segera setelah kamu menyuntikkannya dan berhenti bekerja 2–4 jam kemudian.

Rapid-acting insulin disuntikkan sebelum makan untuk mencegah kenaikan glukosa darah dan untuk memperbaiki gula darah tinggi. Ini dapat digunakan dengan insulin yang bekerja lebih lama, seperti dijelaskan dalam laman GoodRx Health.

Jenisnya: Novolog, Humalog, dan Apidra.

2. Insulin reguler atau short-acting insulin (insulin kerja singkat)

7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahuilustrasi suntik insulin (unsplash.com/Dennis Klicker)

Menurut American Diabetes Association (ADA), insulin reguler atau short-acting insulin biasanya mencapai aliran darah dalam waktu 30 menit setelah penyuntikan, mencapai puncaknya antara 2–3 jam setelah penyuntikan, dan efektif selama sekitar 3–6 jam. Ini dapat digunakan dengan insulin yang bekerja lebih lama.

Jenisnya: Humulin R, Novolin R, dan Velosulin R.

3. Intermediate-acting insulin atau insulin kerja menengah

Intermediate-acting insulin umumnya mencapai aliran darah sekitar 2–4 jam setelah injeksi, memuncak 4–12 jam kemudian, dan efektif selama sekitar 12–18 jam. Jenis insulin ini bekerja sekitar setengah hari, yang membuatnya berguna untuk perlindungan insulin semalaman.

Jenisnya: Humulin N dan Novolin N.

Baca Juga: 12 Mitos seputar Diabetes Tipe 2 dan Insulin, Cek Faktanya!

4. Long-acting insulin atau insulin kerja panjang

7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahuilustrasi suntik insulin (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Long-acting insulin atau insulin basal memenuhi kebutuhan insulin sepanjang hari. Kamu hanya perlu menyuntikkannya sekali dan ini akan membantu menjaga gula darah tetap terkontrol selama 24 jam. 

Kamu bisa menyuntikkan long-acting insulin pada pagi hari atau sebelum tidur untuk mengontrol kadar gula darah sepanjang hari. Dokter mungkin meresepkan rapid-acting insulin atau insulin reguler bersamaan dengan long-acting insulin, tergantung jenis diabetes yang dimiliki dan evaluasi dokter.

Jenisnya: Levemir, Lantus, Semglee, dan Tresiba.

5. Ultra-long-acting insulin atau insulin kerja sangat panjang

Perbedaan antara long-acting insulin dan ultra-long-acting insulin adalah bahwa long-acting insulin tidak memiliki waktu puncak. Artinya, tidak ada titik waktu ketika efek insulin maksimal dalam tubuh, yang mana ini mengurangi risiko kamu mengalami hipoglikemia (gula darah rendah).

Insulin kerja sangat panjang mencapai aliran darah dalam 6 jam, tidak memuncak, dan bertahan sekitar 36 jam atau lebih.

Jenisnya: Toujeo.

6. Insulin inhalasi

7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahuilustrasi insulin, obat untuk diabetes (unsplash.com/@dmoruzzi)

Sesuai namanya, insulin diberikan dengan cara dihirup melalui hidung. Jenis ini tersedia pada tahun 2015 dan digunakan dalam kombinasi dengan long-acting insulin.

Insulin inhalasi bekerja dengan cepat dan mulai bekerja dalam 12–15 menit setelah dihirup. Ini meninggalkan tubuh dalam waktu 3 jam dan mencapai puncaknya dalam 30 menit setelah dihirup. Insulin jenis ini tidak dapat digunakan sebagai pengganti long-acting insulin, tetapi harus dikombinasikan dengannya.

Jenisnya: Afrezza.

7. Kombinasi atau pre-mixed

Insulin kombinasi dapat sangat membantu orang-orang yang kesulitan mengambil insulin dari dua botol dan membaca petunjuk serta dosis yang benar. Ini juga berguna buat orang-orang yang memiliki penglihatan atau ketangkasan yang buruk dan nyaman bagi orang yang diabetesnya telah stabil dengan kombinasi ini.

Jenisnya: Kombinasi Humulin atau Novoline, Novolog Mix, dan Humalog Mix. 

Menentukan jenis insulin yang tepat

7 Jenis Insulin dan Cara Kerjanya, Pasien Diabetes Harus Tahuilustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Jika kamu memerlukan insulin, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor dalam merekomendasikan jenis yang tepat buat kamu. Hal-hal yang dipertimbangkan antara lain:

  • Kadar glukosa darah.
  • Berapa lama kamu memiliki diabetes tipe 2.
  • Obat apa yang sedang digunakan.
  • Gaya hidup dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
  • Pertanggungan asuransi.

Seiring waktu, kebutuhan insulin dapat berubah dan dokter mungkin menyarankan untuk mencoba sesuatu yang baru. Biasanya rencana perawatan diabetes berubah seiring waktu.

Dokter dapat menjelaskan pro dan kontra dari berbagai pilihan jenis insulin dan mengapa pilihan tersebut cocok buat kamu.

Baca Juga: Studi: 8 Minggu Berolahraga Tingkatkan Sensitivitas Insulin

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya