Sejak Senin (24/11/2025), tiga provinsi di pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mengalami peningkatan intensitas hujan yang sangat tinggi. Menurut peneliti hidrologi hutan dan konservasi DAS Universitas Gadjah Mada, Dr Ir Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU., peningkatan curah hujan itu dipicu karena dinamika atmosfer luar biasa. Selain itu, fenomena Siklon Tropis Senyar di Selat Malaka turut meningkatkan intensitas hujan sampai menyentuh angka 300 mm per hari pada puncaknya.
Maka dari itu, selama beberapa hari ke belakang, tiga provinsi dan belasan kabupaten di wilayah tersebut mengalami musibah banjir besar yang menelan ratusan korban jiwa dan jutaan lainnya turut terdampak. Selain itu, ribuan bangunan serta akses jalan antar kota dan provinsi terputus sehingga membuat banyak tempat terisolasi sekaligus sulit mendapatkan bantuan. Bagi korban selamat, kondisi saat dan setelah banjir itu jadi momen krusial, khususnya dalam hal kesehatan.
Sebab, berbagai material yang terbawa saat banjir sangat berpotensi jadi agen penyebaran penyakit bagi masyarakat setempat. Untuk itu, menjaga kesehatan ketika banjir melanda itu jadi kewajiban, sekalipun memang sulit dipenuhi secara maksimal karena keadaan yang dialami masyarakat di lapangan tak semudah merangkai kata-kata. Namun, setidaknya, kita bisa melakukan beberapa hal ini guna menjaga kondisi kesehatan tubuh ditengah bencana banjir yang melanda.
