ilustrasi memandikan bayi (pexels.com/Vicki Yde)
Dokter akan memeriksa suhu tubuh bayi dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa jika ada ruam pada tubuh. Jika bayi mengalami demam tinggi selama lebih dari 24 jam, dokter mungkin akan meminta tes darah komprehensif untuk memastikan demam berdarah dan mengetahui tingkat keparahan penyakitnya.
Tidak ada obat untuk demam berdarah. Hingga saat ini, satu-satunya cara untuk mengobati demam berdarah adalah dengan perawatan suportif dan asupan cairan yang banyak baik secara oral maupun intravena.
Jika bayi menunjukkan gejala demam berdarah, penting untuk diingat bahwa antibiotik tidak boleh digunakan untuk mengobati infeksi virus ini.
Yang harus dilakukan adalah:
- Memberi parasetamol atau obat penurun panas lainnya yang diberikan oleh dokter, dan mandi spons dengan air dingin untuk menurunkan demam sebelum berujung pada kejang demam.
- Tetap menyusui bayi untuk mengisi kembali tubuhnya dengan cairan yang cukup dan mencegah dehidrasi jika bayi mengalami diare dan muntah.
- Pastikan bayi cukup beristirahat.
- Memantau bayi dengan cermat selama masa kritis demam berdarah.
Untuk mengobati demam berdarah, sangat penting untuk terus menjaga asupan cairan dan memantau kadar hemoglobin bayi untuk mengidentifikasi risiko bayi mengalami syok.
Selain itu, waspadai tanda-tanda dehidrasi pada bayi:
- Titik lunak di ubun-ubun bayi.
- Mulut, lidah, atau bibir kering.
- Mata cekung.
- Sedikit atau tidak ada air mata saat bayi menangis.
- Penurunan buang air kecil pada bayi atau jumlah popok bayi basah yang lebih sedikit dari biasanya.
ilustrasi infografis 3M Plus pencegahan demam berdarah (IDN Times/Mardya Shakti)
Referensi
REAN Foundation. Diakses pada Maret 2024. Dengue Alert: How to Spot Dengue Symptoms in Infants.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Protect Your Infant from Dengue.
Vinmec International Hospital. Diakses pada Maret 2024. Can infants get dengue fever?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Your Infant has Dengue.
Kemenkes Ditjen Yankes. Diakses pada Maret 2024. Mengenal Gejala DBD pada Bayi.