Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mata lelah (freepik.com/freepik)

Smartphone di tangan kiri, tablet di tangan kanan, laptop di depan mata, dan belum lagi komputer yang ada di sudut ruangan. Kurang lebih seperti itulah gambaran kehidupan masyarakat global saat ini, khususnya para milenial dan Gen Z. Semua orang seakan tak bisa hidup tanpa gadget

Hal ini menjadi lumrah karena mayoritas aktivitas kita lakukan dengan bantuan gadget. Mulai dari kelas atau kuliah online, bekerja, berkomunikasi dengan teman dan keluarga, hingga menjalin koneksi dengan orang lain. Ditambah lagi, dunia sedang dilanda pandemik yang membatasi aktivitas kita di luar rumah. 

Gadget memang banyak membantu hidup kita. Namun, sayangnya ada konsekuensi jika kita menggunakannya secara berlebihan. Salah satunya adalah mata menjadi lelah, tegang, kering, hingga terasa sakit. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai digital eye strain. 

Mengenal gejala digital eye strain

ilustrasi mata lelah pada digital eye strain (freepik.com/katemangostar)

Kondisi ini semakin sering dan banyak dialami oleh masyarakat, terutama yang menggunakan gadget secara intens seperti para pekerja kantoran. Dilansir All About Vision, ada beberapa gejala digital eye strain yang harus kamu cermati. Berikut ini di antaranya:

  • Mata terasa lelah, memerah, sakit, dan tak nyaman;
  • Mata jadi sensitif terhadap cahaya;
  • Pusing;
  • Penglihatan buram;
  • Cedutan;
  • Sakit pada leher dan pundak. 

Riset dari The Vision Council mengatakan bahwa setidaknya 59 persen masyarakat dunia mengalami hal ini. Jika kamu merasakan hal yang sama, ada sejumlah cara yang bisa mengatasinya. Simak berikut ini!

1. Jangan biarkan mata terus-terusan melihat layar gadget. Istirahatkan mata setiap 20 menit selama 20 detik dengan memandang objek yang jauh

Editorial Team

Tonton lebih seru di