ilustrasi obesitas (pexels.com/Sharon McCutcheon)
Seperti diterangkan dalam laman Harvard T.H. Chan School of Public Health, hubungan antara obesitas dan kanker tidak sejelas hubungan antara diabetes dan penyakit kardiovaskular. Hal ini sebagian disebabkan oleh fakta bahwa kanker bukanlah penyakit tunggal, melainkan kumpulan penyakit individu.
Dalam sebuah tinjauan ilmiah tahun 2007, sebuah panel ahli yang dikumpulkan oleh World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research menyimpulkan bahwa ada bukti yang meyakinkan tentang hubungan antara obesitas dan kanker kerongkongan, pankreas, usus besar dan rektum, payudara, endometrium, dan ginjal, dan kemungkinan hubungan antara obesitas dan kanker kandung empedu.
Obesitas perut dan penambahan berat badan selama masa dewasa juga dikaitkan dengan beberapa jenis kanker. Sebuah tinjauan sistematis dan metaanalisis mengonfirmasi hubungan langsung antara obesitas dan kanker payudara, usus besar dan rektum, endometrium, kerongkongan, ginjal, ovarium, dan pankreas.
Kabar baiknya, Nurses’ Health Study telah menemukan bahwa untuk perempuan yang kelebihan berat badan yang tidak pernah menggunakan terapi penggantian hormon, menurunkan berat badan setelah menopause dan mempertahankannya mengurangi risiko kanker pasca menopause hingga setengahnya.