Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pixabay.com/geralt

Ungkapan “kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang akan tetapi kita meminjamnya dari anak cucu” menjadi renungan yang perlu tindakan nyata. Kita menyadari bahwa bumi semakin tua ditambah beban yang harus diemban. Banyak polusi, sampah menumpuk, dan iklim yang mulai ekstrem menjadi peringatan untuk mawas diri. Bumi perlu perhatian, perawatan, dan peran nyata untuk memulihkan keadaan.

22 April 2020 bertepatan dengan hari bumi internasional yang ke-50. Melalui Earth Day Network, tema yang diusung tahun ini yaitu mengenai “aksi iklim” dengan harapan komitmen seluruh warga dunia untuk tetap menjaga bumi.

Mengingat perubahan iklim merupakan tantangan besar bagi masa depan ditambah wabah COVID-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi tidak menjadi alasan untuk berhenti merawat bumi. Di saat self quarantine atau social distancing ini kita dapat memberi sumbangsih sederhana sebagai wujud kepedulian terhadap bumi.

1. Pola makan nabati untuk selamatkan bumi

pixabay.com/JerzyGorecki

Berdasarkan pemaparan komisi EAT-Lancet masyarakat dunia harus membiasakan mengonsumsi makanan sehat demi ketersediaan pangan 30 tahun ke depan. Penerapan pola konsumsi sehat atau yang dikenal dengan “diet kesehatan planet” dapat mengurangi degradasi lingkungan dan ketidakstabilan iklim.

Diet kesehatan planet merupakan diet referensi global bagi orang dewasa untuk mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, buah, minyak nabati, dan susu dalam jumlah sedang. Di tengah kondisi pandemi corona saat ini, asupan gizi seimbang harus dipastikan tercukupi. Rutin mengonsumsi buah dan sayur memberi manfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Mencuci pakaian secara manual dan menjemurnya di bawah terik matahari

pixabay.com/VitorGarcia029

Tidak ada salahnya mencuci pakaian secara manual menggunakan sikat cuci. Mencuci pakaian secara manual di pagi hari menjadi opsi kegiatan produktif di tengah pandemi saat ini. Kita bisa berolahraga sekaligus menghemat penggunaan daya listrik untuk bumi.

Perhatikan pengeluaran air agar lebih hemat saat mencuci pakaian. Setelah itu jemur pakaian di bawah sinar matahari. Tidak lupa berjemur untuk mendapatkan vitamin D. Sempatkan 5 menit sampai 15 menit berjemur di pagi.

3. Work from home

pixabay.com/lukasbieri

Seperti yang sudah kita ketahui dampak dari penyebaran virus corona mengubah sistem kerja dari tatap muka menjadi kerja yang dilakukan di rumah. Selain dianggap cukup efektif memutus rantai penyebaran covid 19 work from home juga menjadi salah satu langkah sederhana menjaga bumi. Kita dapat menghemat pengeluaran dan bensin sehingga menekan angka polusi udara dan emisi gas rumah kaca.

Menurut Consumer Electronics Association (CEA) menjelaskan bahwa dengan bekerja dari rumah menghemat sekitar 9 hingga 14 miliar kilowatt-jam energi setiap tahun. Hal tersebut kira-kira sesuai dengan jumlah energi yang dibutuhkan untuk memberi daya 1 juta rumah di Amerika Serikat dalam kurun waktu satu tahun.

4. Menghemat air dan mandi dengan cepat

pixabay.com/Olichel

Kampanye untuk sering mencuci tangan dengan sabun memang sangat dianjurkan di saat pandemi seperti ini. Akan tetapi perlu diingat bahwa menghemat air juga bisa dilakukan dengan beberapa cara salah satunya dengan menutup keran saat tidak digunakan, memperbaikinya jika dirasa ada kebocoran, dan mandi dengan cepat.

Arti mandi cepat di sini khususnya bagi yang menggunakan shower untuk tidak terlalu banyak membuang air dan menggunakannya secara bijak. Penggunaan hand sanitizer juga dapat dipilih sebagai opsi menghemat air. Selain menjadi langkah sederhana merawat bumi, menghemat air tentu akan menghemat pengeluaran bulanan.

 

5. Berbagi pengetahuan melalui media sosial

pixabay.com/quinntheislander

Meskipun pandemi corona memaksa kita berjaga jarak akan tetapi tidak dapat meredam suara untuk tetap berseru melalui media sosial. Kita mungkin terpisah tetapi tetap terhubung secara koneksi dengan media digital.

Perbanyak bekal informasi dengan memahami fakta, berita up to date, dan mencari tahu apa yang dapat dilakukan untuk merawat bumi. Selanjutnya bertindak cerdas dengan memberi informasi terkait pentingnya menjaga lingkungan, berbagi video pembelajaran tentang aksi nyata, dan mengajak setiap orang membuat perubahan positif. Langkah sederhana tersebut dapat kita lakukan sekali pun di tengah pandemi COVID-19 melalui media sosial.

Bukti ilmiah telah jelas dan tidak terbantahkan mengenai aktivitas manusia yang menyebabkan bumi menjadi panas. Berhenti menyia-nyiakan waktu karena 2020 merupakan titik balik ambisi untuk mengurangi emisi yang berdampak buruk bagi perubahan iklim. Setiap orang memiliki kemampuan untuk melakukan aksi nyata merawat bumi dengan langkah sederhana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team