Penyakit jantung tercatat sebagai salah satu penyumbang angka kematian terbesar di Indonesia. Jenis yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung atau aritmia, berupa fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel.
Salah satunya termasuk sindrom Brugada, merupakan gangguan aritmia yang terjadi pada individu tanpa keluhan. Ini menjadi penyumbang terbesar kematian jantung mendadak pada orang-orang yang sehat di Asia Tenggara.
Mereka akan mengalami impuls listrik pada sel di bilik kanan atas jantung hingga menyebabkan organ tersebut mudah berdetak dengan cepat.
Dijelaskan oleh konsultan aritmia di Heartology Cardiovascular Hospital, dr. Sunu Budhi Raharjo, SpJP(K), PhD, bahwa penanganannya perlu dengan pemasangan alat kardiak defibrilator implan atau implantable cardioverter-defibrillator (ICD).
Hal ini dikemukakan lewat acara bertema "Cegah Kematian Jantung Mendadak Akibat Aritmia, Heartology jadi Rumah Sakit Pertama di Indonesia yang Berhasil Pasang Alat Defibrilator Bawah Kulit" di Jakarta, pada Senin (25/03/2024).