Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hoax (IDN Times/Sukma Shakti)

Pada Maret 2021, beredar sebuah kabar mengejutkan di internet bahwa Rusia telah melangkahi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dengan mengautopsi jenazah pasien COVID-19. Lebih mengejutkannya lagi, kabar tersebut mengatakan bahwa COVID-19 ternyata bukan infeksi virus, melainkan bakteri!

Bukan rahasia kalau COVID-19 bisa menyebabkan pembekuan darah atau trombosis—salah satu gejala fatal—pada pasiennya. Namun, apakah informasi tersebut benar-benar berdasarkan fakta? Mari kita cek faktanya berikut ini!

1. Fakta: sebabkan trombosis, COVID-19 adalah infeksi virus, bukan bakteri!

ilustrasi virus corona penyebab COVID-19 (niaid.nih.gov)

Pertama, hoaks tersebut menuduh Rusia menyembunyikan fakta bahwa COVID-19 adalah infeksi bakteri, bukan virus. Padahal, situs resmi Kementerian Kesehatan Rusia menyatakan jelas bahwa COVID-19 disebabkan oleh infeksi strain virus corona baru SARS-CoV-2.

Lagi pula, WHO pun membantah mitos COVID-19 disebabkan oleh bakteri. Bahkan, sebelumnya National Institute of Health (NIH) dan Johns Hopkins Medicine mengatakan bahwa salah satu gejala COVID-19 parah adalah trombosis abnormal yang mengakibatkan serangan jantung, gagal organ, stroke, hingga kematian pada pasien COVID-19.

Perlu diingat, trombosis hanyalah salah satu dari banyaknya komplikasi COVID-19. Jadi, COVID-19 dan trombosis tidak bisa disamakan.

2. Fakta: WHO perbolehkan autopsi terhadap jenazah COVID-19

Editorial Team

Tonton lebih seru di