ilustrasi seorang nenek (pexels.com/cottonbro)
Beberapa gejala umum dari cold flash disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan hormon seperti estrogen, progesteron, dan kadar testosteron menyebabkannya.
Mengutip laman Hey Perry, sebagian besar gejala disebabkan oleh penurunan kadar estrogen yang diproduksi oleh ovarium. Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga agar sistem reproduksi perempuan bekerja dengan baik, dan menopause adalah bagian alami dari penuaan saat ovulasi berhenti. Hal ini menyebabkan kurangnya estrogen yang berimbas pada kurangnya feminitas, hot flash, keringat malam, dan kekeringan pada vagina.
Estrogen bertanggung jawab untuk menjaga suhu tubuh perempuan sekitar 97 derajat Fahrenheit (36 derajat Celcius). Saat estrogen terganggu, hal ini akan menyebabkan banyak perempuan tiba-tiba merasa dingin.
Peningkatan suhu tubuh yang diinduksi estrogen alami sangat penting untuk mengatur suhu tubuh. Misalnya, ketika tubuh perempuan dingin dan dia mengenakan sweter tipis, tubuhnya akan langsung hangat karena baju tersebut menyerap keringatnya. Ketika tingkat estrogennya turun, dia tidak akan bisa dihangatkan oleh hal seperti ini lagi. Hal itu juga dapat menyebabkan masalah tidur dan tiba-tiba berkeringat saat tidur.
Penurunan kadar estrogen juga dapat menyebabkan atau memperparah gejala kecemasan atau depresi pada beberapa perempuan yang tidak pernah terkena gangguan mental sebelumnya. Namun, kekurangan hormon tidak menyebabkan depresi atau kecemasan selama menopause.