7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatan

Bisa jadi pertanda tubuh sedang tidak baik-baik saja

Pernah gak sih kamu sudah mencoba berbagai produk skincare dan beauty hack tapi masih tetap jerawatan? Atau rambutmu yang lebat tiba-tiba menipis dan rontok? Dari beberapa faktor, faktor ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh bisa menjadi penyebabnya, lho.

Pada beberapa waktu, normal bagi hormon jika kadarnya berubah dari waktu ke waktu, seperti selama periode menstruasi, kehamilan, dan menopause. Tapi, pengobatan dan masalah kesehatan juga bisa menyebabkan beberapa hormon jadi tidak seimbang. Berikut ini hal-hal yang mungkin terjadi jika hormon di dalam tubuh tidak seimbang. 

1. Kenaikan dan penurunan berat badan

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi diet menurunkan berat badan (freepik.com/jcomp)

Walaupun hormon tidak secara langsung mempengaruhi perubahan berat badan, mengalami stres atau pun penuaan bisa memicu ketidakseimbangan hormon. Ketika sedang stres, kadar hormon estrogen dalam tubuh akan menurun. Ini yang menyebabkan beberapa orang ingin selalu makan dan akhirnya mengalami kenaikan berat badan. 

Bukan hanya mampu mempengaruhi kenaikan berat badan, ketidakseimbangan hormon juga bisa berpengaruh pada penurunan berat badan, lho. Jika kelenjar tiroid yang berperan untuk membantu tubuh mengontrol proses metabolisme memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, kita bisa mengalami penurunan berat badan.

2. Haid tidak teratur

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi kalender menstruasi (freepik.com/freepik)

Normalnya, sebagian besar wanita akan mengalami menstruasi setiap 21 hingga 35 hari. Tapi, jika jadwal menstruasi tidak terjadi pada waktu yang sama atau bahkan tidak terjadi selama beberapa bulan, mungkin menjadi salah satu pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang tidak seimbang.

Kondisi hormon estrogen dan progesteron yang tidak seimbang paling sering dialami oleh mereka yang memasuki fase menopause, yakni perempuan berusia 40 hingga 50-an. Namun, haid yang tidak teratur bukan hanya disebabkan oleh ketidakseimbangan kedua hormon tersebut. Ini juga bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Baca Juga: Jadi Mood Booster, Ini 5 Hormon dalam Tubuh yang Membuatmu Bahagia

3. Menimbulkan jerawat

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi wajah berjerawat (freepik.com/freepik)

Pada kenyataannya, hormon bukan penyebab utama dari timbulnya jerawat di beberapa bagian wajah. Tapi lebih tepatnya ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan jerawat pada orang dewasa dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Jerawat hormonal disebabkan ketidakseimbangan hormon saat menstruasi, memasuki fase menopause, dan peningkatan kadar hormon androgen. Bagi beberapa orang, jerawat hormonal dapat timbul di beberapa area wajah saat memasuki masa pubertas.

Jerawat hormonal meliputi komedo, whiteheads, dan jerawat kecil yang seringkali nampak mengganggu. Fluktuasi hormon dapat memperburuk kondisi jerawat dengan meningkatkan peradangan pada kulit, meningkatkan produksi sebum, dan meningkatkan produksi bakteri penyebab jerawat. 

4. Mengalami gangguan tidur

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi kurang tidur (pexels.com/cottonbro)

Dibandingkan laki-laki, perempuan cenderung lebih susah untuk tidur terlelap di malam hari. Bukan tanpa alasan, lagi-lagi hormon estrogen dan progesteron sangat berpengaruh pada kualitas tidur terutama saat menstruasi.

Saat kadar hormon estrogen dan progesteron menurun selama siklus menstruasi, tubuh akan memproduksi keringat di malam hari dan membuat tidur jadi kurang nyaman. Sebaliknya, jika kamu mengalami kembung, diare, dan mual selama periode menstruasi itu tandanya kedua hormon utama pada perempuan ini memiliki kadar yang lebih tinggi dari biasanya. 

5. Perubahan suasana hati

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi alami perubahan suasana hati (freepik.com/jcomp)

Perempuan memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan suasana hati, dibandingkan dengan laki-laki. Peluang ini dikaitkan dengan risiko fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus reproduksi. 

Menurut sebuah studi dalam jurnal e-Clinic tahun 2021, gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, yakni kadar hormon estrogen yang terlampau tinggi dibandingkan hormon progesteron.

Penurunan hormon atau perubahan cepat dalam kadarnya dapat menyebabkan perubahan suasana hati. Itu sebabnya sebagian perempuan akan lebih mudah tersinggung saat memasuki periode menstruasi, bahkan beberapa orang mengaku mengalami depresi, lho. 

6. Rambut rontok

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi rambut rontok (pixabay.com/slavoljubovski)

Bukan hanya karena faktor penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia yang mampu menyebabkan kerontokan rambut. Kerontokan rambut juga bisa disebabkan oleh kondisi hormonal.

Dilansir WebMD, beberapa hormon dapat menyebabkan kerontokan rambut, yakni testosteron yang tinggi, kortisol yang tinggi, dan tiroid yang tinggi atau pun rendah. Sejauh ini, hormon yang paling bertanggungjawab atas kerontokan adalah kortisol melalui stres.

Gak salah, jika sebagian besar dari kita meyakini stres mampu menjadi faktor utama kerontokan rambut.

7. Penurunan gairah seks

7 Hal yang Terjadi Jika Hormon di Tubuh Tak Seimbang, Bikin Jerawatanilustrasi sepasang suami istri (freepik.com/jcomp)

Kebanyakan orang menganggap hormon testosteron hanya dimiliki laki-laki, padahal perempuan juga memproduksi hormon yang satu ini. Sejak dulu, hormon testosteron dipercaya sangat berpengaruh pada kualitas seks seseorang. Seperti yang dijelaskan sebuah studi dalam Journal Of The Turkish-German Gynecological Association tahun 2017, produksi hormon testosteron yang rendah memainkan peran penting dalam gairah seks. 

Salah satu alasan utamanya adalah testosteron memulai aktivitas seksual dengan meningkatkan hasrat dan perilaku seksual. Karena itu, kurangnya produksi testosteron telah berkontribusi pada rendahnya libido dan mengurangi kenikmatan seks.

Selain beberapa hal di atas, tentu masih banyak lagi hal yang terjadi jika hormon di dalam tubuh tidak seimbang. Perlu dipahami jika hal-hal tersebut juga bisa jadi pertanda adanya kondisi medis yang mendasari, karena itu diperlukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter. 

Baca Juga: 5 Jenis Minyak Esensial yang Mampu Menyeimbangkan Hormon, Yuk Dicoba!

Tyara Motik Photo Verified Writer Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian

Berita Terkini Lainnya