Para peneliti mengatakan bahwa sejatinya, penelitian ini tidak menunjukkan hubungan kausalitas antara konsumsi cairan cukup dan penuaan serta kematian dini. Selain itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal ini. Namun, penelitian ini bisa menjadi acuan untuk gaya hidup sehat bagi masyarakat luas.
Para peneliti AS mencatat bahwa sekitar setengah penduduk dunia ternyata kurang cairan, terutama kaum lansia. Menurut Natalia, hal ini bisa berdampak signifikan, dan ini terlihat dari kadar natrium serum yang tinggi.
"Dengan kadar cairan yang terjaga, kamu bisa memperlambata proses penuaan dan mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit kronis," tutur Natalia.
Penting untuk memantau kadar cairan agar tetap cukup. Dewasa ini, hal ini bisa kita pantau melalui aplikasi HP, baik bawaan atau pihak ketiga. Tidak sedikit aplikasi minum air yang tidak hanya memantau, melainkan juga mengingatkan penggunanya untuk tidak lupa minum.
ilustrasi air kelapa (freepik.com/svetlanasokolova)
Natalia mengatakan bahwa mereka yang tinggal di iklim tropis atau yang sering berpartisipasi dalam aktivitas fisik aktif perlu lebih ekstra hati-hati dalam menjaga asupan cairannya.
Selain air putih, Natalia mengatakan bahwa sumber cairan lain, seperti kopi, teh, atau minuman elektrolit pun, bisa menjaga asupan kadar cairan. Akan tetapi, ia mengingatkan bahwa minuman selain air putih tidak seharusnya diandalkan sebagai sumber cairan utama. Bagaimana dengan infused water?
"Air putih dengan timun, lemon, atau jeruk nipis amat disarankan sebagai sumber cairan utama untuk kesehatan jantung optimal," tutur Natalia.
Bukan hanya cairan, Natalia mengatakan bahwa air juga terdapat dalam makanan padat, terutama sayur dan buah. Dilansir Healthline, beberapa makanan yang kandungan airnya tinggi antara lain:
- Timun.
- Semangka.
- Apel.
- Tomat.
- Seledri.
- Selada air.
- Kembang kol.
- Stroberi.
- Persik.
- Jeruk.
- Jeruk bali.
- Air kelapa.