Mengenal Senyawa Bromat dalam AMDK dan Efek Sampingnya bagi Tubuh

Bromat diidentifikasi memiliki sifat karsinogen

Isu senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi perbincangan di media sosial dalam beberapa bulan terakhir.

Senyawa bromat, yang diduga menjadi pemicu penyakit kanker dan tumor ini, menjadi perhatian yang mengundang kekhawatiran bagi masyarakat. 

Ditambah lagi dengan informasi dalam video singkat yang diunggah oleh sebuah akun TikTok @geraldvincentt menyampaikan, ada beberapa merek air minum kemasan yang telah diteliti nilai kandungan bromat dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

”Dan ternyata banyak brand air minum yang ada kandungan bromatnya! Saya sebut semua nih brand-nya, kamu siap-siap!...” ucap Gerald dalam postingannya.

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ambang batas kandungan bromat adalah sebesar 10 mikrogram per liter.

Hal ini mengundang perdebatan terkait nilai kandungan bromat pada masing-masing merek AMDK yang telah disebutkan dalam video tersebut.

Apa itu senyawa bromat? Apa saja efek sampingnya bagi tubuh? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan

Mengenal Senyawa Bromat dalam AMDK dan Efek Sampingnya bagi Tubuhilustrasi air minum dalam kemasan (pixabay.com/Hans)

Menurut WHO, senyawa bromat biasanya tidak ditemukan dalam air, tetapi itu bisa terjadi akibat pencemaran dari sumber industri, kadang sebagai akibat dari keberadaannya di tanah yang terkontaminasi.

Selain itu, bromat bisa terbentuk oleh proses ozonisasi, yaitu ketika ozon yang digunakan untuk mendisinfeksi air minum bereaksi dengan bromida dalam air dan didukung oleh beberapa faktor. 

Bromida merupakan unsur yang pada umumnya ditemukan di alam bersama dengan natrium klorida, tetapi dalam jumlah yang kecil.

Setiap jenis air memiliki kisaran kandungan bromida yang berbeda-beda.

2. Faktor yang membentuk senyawa bromat dalam air minum dalam kemasan

Mengenal Senyawa Bromat dalam AMDK dan Efek Sampingnya bagi Tubuhilustrasi air minum dalam kemasan (pixabay.com/ds_30)

Dalam sebuah sosialisasi yang dilakukan oleh Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (ASPARMINAS) bersama BPOM RI, dijelaskan bahwa terbentuknya senyawa bromat dalam air minum dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

  • Jumlah konsentrasi unsur bromida dalam air.
  • Dosis ozon yang digunakan untuk mendisinfeksi air.
  • pH air.
  • Alkalinitas dan karbon organik yang terlarut.

Penggunaan ozon dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi bromat melalui oksidasi bromida yang ada di dalam air.

Sebagai aturan umum, makin tinggi konsentrasi bromida di dalam air, makin banyak bromat yang dihasilkan.

Baca Juga: Studi: Temuan Pestisida Chlormequat dalam Cheerios dan Quaker Oats

3. Efek samping bromat bagi tubuh jika asupannya melebihi ambang batas

Mengenal Senyawa Bromat dalam AMDK dan Efek Sampingnya bagi Tubuhilustrasi seseorang yang mengonsumsi air minum kemasan (freepik.com/aleksandarlittlewolf)

Menurut WHO, bromat diidentifikasi memiliki sifat karsinogen bagi manusia sejak tahun 1990-an dan diatur hingga tingkat kontaminan maksimal 10 mikrogram per liter.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bromat dapat menyebabkan kanker, gangguan ginjal, dan tiroid.

Bromat memiliki sifat karsinogen genotoksik, yaitu kemampuan suatu senyawa kimia yang dapat merusak informasi genetik dalam sel, sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi sel jika terpapar bromat dengan konsentrasi yang tinggi dan menumpuk lama di dalam tubuh.

Laporan Guidelines for Drinking-water Quality tahun 2005 dari WHO menyebutkan, efek toksisitas/keracunan dari bromat meliputi mual, muntah, sakit perut, anuria (tidak ada urine atau tanpa urine) dan diare, depresi pada sistem saraf pusat, anemia hemolitik, edema paru, gagal ginjal, hingga kehilangan pendengaran.

Kasus tersebut kebanyakan ditemukan pasien yang telah mengonsumsi bromat baik sengaja maupun tidak disengaja sebanyak 240–500 miligram bromat per kilogram berat badan, sedangkan ambang batas sekitar 150–385 miligram per kilogram berat badan.

4. Lantas, kita sebagai konsumen harus bagaimana?

https://www.youtube.com/embed/BVaY5vciMe8

Pada dasarnya, air minum kemasan maupun air yang direbus memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Perlu diteliti lebih lanjut dan mendalam mengenai kandungan senyawa bromat maupun bahan kimia berbahaya lainnya dalam air minum kemasan, dan pemeriksaan kualitas air tanah secara berkala jika akan dikonsumsi.

Sebaiknya tetap mengikuti perkembangan informasi yang diberikan oleh lembaga-lembaga otoritas terkait serta bijak dalam menerima suatu informasi yang tersebar di media sosial.

Baca Juga: Sedotan Kertas dan Bambu Mengandung Bahan Kimia PFAS, Ini Bahayanya!

Dewi Cahyani Photo Writer Dewi Cahyani

Sehat itu mahal

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya