ilustrasi pengobatan degenerasi makula (sharecare.com)
Meski degenerasi makula tidak ada obatnya, tetapi perawatan dapat menghambat perkembangan gejala atau memperbaiki penglihatan. Perawatannya sendiri disesuaikan dengan jenis AMD pasien.
Untuk pasien dengan AMD kering, dokter akan menyarankan untuk bekerja sama dengan spesialis rehabilitasi penglihatan rendah. Spesialis akan mengajarkan cara beradaptasi dan mengatasi kehilangan penglihatan.
Selain merujuk pasien ke spesialis rehabilitasi penglihatan rendah, dokter juga akan merekomendasikan operasi untuk membantu meningkatkan penglihatan. Selama operasi, ahli bedah mata akan menanamkan lensa teleskopik pada mata pasien untuk memperbesar bidang penglihatan.
Untuk perawatan jenis AMD basah, dokter juga akan merujuk pasien ke spesialis rehabilitasi penglihatan rendah. Selain itu, dokter juga mungkin akan memberikan obat langsung ke mata pasien, yang bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan pembuluh darah yang baru.
Umumnya, dibutuhkan perawatan selama beberapa minggu agar pasien bisa melihat perbedaannya. Selain obat, dokter juga akan merekomendasikan beberapa terapi. Terapi yang akan bisa dilakukan mungkin termasuk:
- Terapi fotodinamik: dokter akan menyuntikkan obat ke pembuluh darah pada salah satu lengan pasien, kemudian menggunakan laser khusus untuk menutup pembuluh darah yang bocor. Terapi ini bisa meningkatkan penglihatan pasien, tetapi membutuhkan lebih banyak perawatan.
- Terapi fotokoagulasi: melibatkan penggunaan sinar laser yang berenergi tinggi untuk menghancurkan pembuluh darah yang tidak normal. Tujuannya adalah menghentikan pendarahan dan mengurangi kerusakan yang lebih parah pada makula. Namun, laser bisa menyebabkan jaringan parut dan meninggalkan titik buta pada mata pasien. Bahkan, meski pengobatan sukses, pembuluh darah yang tidak normal bisa tumbuh kembali, sehingga pasien harus mencoba pengobatan lainnya.
Selain dua terapi di atas, ada pula pilihan perawatan lain untuk mengatasi degenerasi makula, yaitu suntikan ranibizumab dan aflibercept.
Studi yang dilakukan para peneliti di Rumah Sakit Mata Moorfields NHS Foundation Trust, Inggris, menemukan bahwa pasien AMD basah yang mendapat perawatan dengan suntikan ranibizumab dan aflibercept mengalami peningkatan penglihatan.
Penulis studi tersebut, Dr. Pearse Keane, berkomentar bahwa studi yang dilakukannya ini menunjukkan fakta bahwa pasien yang diobati dengan dua suntikan tersebut untuk AMD basah mencapai hasil visual yang baik, terutama pada pasien dengan usia yang lebih muda dan yang menerima banyak suntikan.
Itulah deretan fakta seputar degenerasi makula atau AMD, masalah penglihatan yang sering menyerang lansia. Jika ada riwayat penyakit tersebut dalam keluarga, atau mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi, segera periksa ke dokter spesialis mata. Karena, perawatan sedini mungkin dapat mengurangi risiko komplikasi.
Kamu juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis mata setidaknya setahun sekali. Selain dapat mendukung kesehatan mata, pemeriksaan tersebut adalah langkah deteksi dini penyakit pada mata. Bila memang ditemukan gejala tertentu, maka dokter bisa segera menanganinya.