Bahaya Daur Ulang Aki Bekas dan Cat Bertimbal pada Anak

Timbal merupakan neurotoksin yang berbahaya

Timbal adalah logam beracun yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kontaminasi lingkungan bisa berasal dari kegiatan pertambangan, peleburan, dan daur ulang timbal. Sementara, di Indonesia, sumber paparan timbal berasal dari proses daur ulang aki bekas dan cat yang mengandung timbal, mengutip laman UNICEF. 

Hasil penelitian yang baru-baru ini disampaikan peneliti Universitas Indonesia, sebagian besar anak-anak yang diteliti memiliki kadar timbal darah melebihi batas rekomendasi WHO. Salah satu sumber cemaran timbal berasal dari daur ulang aki bekas yang tidak sesuai standar. Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap efek dari timbal dan dapat memengaruhi kesehatannya.

1. Apa itu timbal?

Bahaya Daur Ulang Aki Bekas dan Cat Bertimbal pada Anakilustrasi timbal (commons.wikimedia.org/Jurii/http://images-of-elements.com/lead.php)

Timbal merupakan logam beracun yang dapat ditemukan dalam jumlah rendah di kerak bumi. Bertambahnya jumlah timbal di lingkungan sebagian besar karena aktivitas manusia. Penggunaan timbal yang meluas telah menyebabkan kontaminasi lingkungan, paparan terhadap manusia, dan masalah kesehatan masyarakat di banyak negara.

Keracunan timbal dapat terjadi jika terpapar timbal dalam jangka waktu tertentu. Mengutip penjelasan UNICEF, keracunan timbal secara global diperkirakan berdampak pada 800 juta anak-anak. Paparan timbal pada manusia biasanya diukur melalui pengukuran timbal dalam darah. Di Indonesia, diperkirakan lebih dari 8 juta anak memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5 mikrogram per desiliter.

2. Daur ulang aki bekas jadi salah satu sumber paparan timbal pada anak-anak

Bahaya Daur Ulang Aki Bekas dan Cat Bertimbal pada Anakilustrasi aki (freepik.com/senivpetro)

Ada berbagai aktivitas manusia yang berkaitan dengan paparan timbal. Daur ulang aki bekas, penggunaan cat mengandung timbal, pembangkit listrik tenaga batu bara, penambangan emas tradisional dan skala kecil, pembakaran bahan bakar bertimbal yang mencemari tanah, aktivitas industri, dan limbah kapal termasuk sumber paparan timbal. Di Indonesia, sumber-sumber primer paparan timbal pada anak-anak dan orang dewasa berasal dari proses daur ulang aki bekas yang tidak sesuai standar dan cat yang mengandung timbal.

WHO menyebutkan bahwa timbal dalam bentuk asap, partikel, dan debu dapat dilepaskan pada semua tahap proses daur ulang aki bekas. Pencemaran lingkungan akibat daur ulang dapat meluas yang menyebabkan paparan pada pekerja dan masyarakat sekitarnya. Hal senada disebutkan UNICEF bahwa proses daur ulang aki bekas merupakan sumber kunci paparan timbal bagi pekerja dan masyarakat yang mengelola fasilitas daur ulang.

Anak-anak dari pekerja daur ulang aki bekas kerap memiliki kadar timbal dalam darah yang tinggi. Mereka terpapar timbal karena debu timbal yang terbawa pulang pada pakaian, sepatu, rambut, dan tubuh orangtua mereka. Pekerja daur ulang yang tidak mencuci tangan dan berganti pakaian dapat membawa kontaminasi timbal ke rumah dan memaparkan timbal pada keluarganya.

Baca Juga: 7 Manfaat Bermalas-malasan bagi Kesehatan, Gak Selalu Buruk

3. Cat bertimbal juga salah satu sumber paparan timbal pada anak-anak

Bahaya Daur Ulang Aki Bekas dan Cat Bertimbal pada Anakilustrasi cat bertimbal (freepik.com/Freepik)

Cat yang mengandung timbal bisa menjadi sumber paparan timbal lainnya. Sebagian besar negara telah mengadopsi peraturan untuk mengontrol kandungan timbal pada cat. WHO menyebutkan bahwa cat bertimbal masih digunakan di 52 persen negara. Sejak larangan penggunaan bensin bertimbal, cat bertimbal menjadi salah satu sumber paparan timbal dalam rumah tangga terbesar bagi anak-anak.

Seiring waktu, benda yang dicat menggunakan cat bertimbal akan mengelupas menjadi serpihan dan debu yang mencemari rumah. Serpihan cat dan debu tersebut dapat tertelan oleh anak-anak yang bermain di tanah, apalagi anak-anak kerap memasukkan tangan ke mulut. Proses renovasi rumah atau pemeliharaan bangunan juga dapat menyebabkan keluarnya debu yang terkontaminasi timbal jika tidak dilakukan dengan benar.

4. Bayi dan anak-anak menyerap lebih banyak timbal daripada orang dewasa

https://www.youtube.com/embed/rU1pH7PSXC4

Timbal bersifat racun bagi tubuh. Timbal dapat memengaruhi sistem neurologis, hematologi, gastrointestinal, kardiovaskular, reproduksi, dan ginjal. Bayi dan anak-anak sangat rentan terhadap dampak buruk dari paparan timbal.

Aktivitas memasukkan tangan ke mulut menyebabkan anak-anak menelan timbal dalam debu. Selain itu, bayi dan anak-anak menyerap timbal 4 sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Jarak anak-anak lebih dekat dengan tanah membuat mereka lebih rentan terpapar tanah dan debu yang terkontaminasi timbal. Paparan timbal dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf anak-anak. Ini mengakibatkan penurunan kecerdasan intelektual hingga peningkatan risiko masalah perilaku.

Anak-anak termasuk kelompok yang rentan terhadap efek negatif dari timbal. Proses daur ulang aki bekas yang tidak sesuai standar dan cat mengandung timbal menjadi sumber paparan utama timbal di Indonesia. Paparan timbal pada anak-anak dapat mengganggu tumbuh kembangnya dan meningkatkan risiko penyakit lain.

Baca Juga: 7 Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Kandung Kemih

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya