ilustrasi demensia (pexels.com/Kindel Media)
Otak membutuhkan pasokan darah yang sehat dan lancar untuk berfungsi dengan baik. Sel endotel vaskular bertugas memelihara kesehatan pembuluh darah, termasuk di dalam otak.
Namun, berdasarkan penelitian dalam jurnal Diabetes Spectrum, orang dengan diabetes berpotensi lebih besar mengalami disfungsi sel endotel vaskular yang dapat menghambat aliran darah yang normal ke otak.
Disfungsi sel endotel vaskular adalah kondisi ketika sel-sel yang melapisi pembuluh darah mengalami gangguan fungsi. Kondisi ini disebabkan oleh resistansi insulin yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan peradangan di dalam tubuh.
Ketika aliran darah terhambat, otak mungkin tidak mendapatkan jumlah oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan optimal. Selain itu, gangguan aliran darah juga dapat menyebabkan kerusakan pada dinding pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan penggumpalan darah.
Peradangan dan penggumpalan darah ini dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi otak. Sebagai contoh, peradangan dapat merusak sel-sel otak dan meningkatkan risiko akumulasi plak beta-amyloid, yang merupakan salah satu karakteristik utama penyakit Alzheimer.
Penggumpalan darah juga dapat menyebabkan stroke atau kerusakan pembuluh darah kecil di otak, yang merupakan faktor risiko penting dalam perkembangan demensia vaskular.
Semua risiko tersebut dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Dengan menghindari makanan dan minuman dengan indeks glikemik tinggi, rajin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal, risiko terjadinya penyakit berbahaya dapat dihindari.