5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadari

Bisa dialami orang yang tidak mengidap diabetes

Resistansi insulin atau resistensi insulin adalah kondisi sel-sel tubuh tidak mampu merespons insulin sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, sel-sel tubuh menjadi kebal terhadap insulin. Padahal, insulin memiliki fungsi vital untuk membantu transportasi glukosa atau gula darah ke dalam sel. 

Ketika tubuh mengalami resistansi insulin, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel, sehingga kadarnya meningkat di dalam darah. Ini merupakan kondisi berbahaya lantaran dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti stroke dan serangan jantung.

Resistansi insulin tidak hanya dialami oleh pengidap diabetes melitus tipe 2, melainkan semua orang. Inilah beberapa tanda dan gejala resistansi insulin yang perlu kita semua waspadai.

1. Sering merasa lapar

5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadariilustrasi orang makan (freepik.com/wayhomestudio)

Setelah makan, hormon leptin akan memberi sinyal kepada otak untuk menciptakan rasa kenyang. Ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan energi dalam tubuh. Akan tetapi, mekanisme ini terganggu saat seseorang mengalami resistansi insulin.

Transportasi glukosa ke dalam sel terganggu, sehingga sel tidak bisa menjalankan fungsinya secara optimal. Alhasil, tubuh akan merasa lemas. Kondisi ini dapat memicu produksi grelin, hormon yang menstimulasi otak untuk memberi sinyal rasa lapar, sehingga nafsu makan tetap tinggi setelah makan.

2. Perut buncit

5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadariilustrasi orang mengukur lingkar perut (pixabay.com/jarmoluk)

International Diabetes Federation mendefinisikan perut buncit dengan lingkar pinggang lebih dari 80 cm untuk perempuan dan lebih dari 90 cm untuk laki-laki. Perut buncit dinilai berbahaya sebab menjadi pertanda akumulasi jaringan lemak viseral yang berlebihan.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes, Metabolic Syndrome and Obesity: Targets and Therapy tahun 2019 melaporkan bahwa jaringan lemak viseral yang terakumulasi dalam jumlah banyak terpantau aktif memproduksi sitokin yang memicu peradangan atau inflamasi dalam tubuh. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut peradangan kronis sebagai penyebab kematian paling banyak di dunia. Bukan tanpa alasan, peradangan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan tubuh, sehingga fungsi vital organ menurun.

Baca Juga: 7 Cara Alami Kurangi Gula Berlebihan dalam Tubuh, Cegah Diabetes

3. Kulit bermasalah

5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadariilustrasi kulit bermasalah (freepik.com/freepik)

Resistansi insulin bukanlah satu-satunya penyebab masalah kulit. Namun, beberapa masalah kulit bisa menjadi indikator untuk mendeteksi resistansi insulin, salah satunya adalah kemunculan achantosis nigricans.

Dilansir Healthline, acanthosis nigricans adalah hiperpigmentasi dan penebalan beberapa area di kulit, terutama di ketiak, bagian belakang leher, dan siku. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan sel epidermis kulit akibat tingginya level insulin, atau hiperinsulinemia.

Hiperinsulinemia terjadi karena resistansi insulin memicu produksi lebih banyak insulin dalam tubuh supaya sel dapat merespons, sehingga glukosa darah dapat masuk dan dimetabolisme di dalam sel. 

4. Pembengkakan pada kaki

5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadariilustrasi kaki bengkak (freepik.com/freepik)

Pembengkakan atau edema adalah penumpukan cairan di area tertentu dalam tubuh. Pada resistansi insulin, kondisi ini disebabkan karena lonjakan kadar glukosa darah yang memicu kerusakan pembuluh darah.

Mengutip Healthline, ketika sirkulasi darah tidak bekerja optimal, cairan dapat terjebak di area tertentu, seperti kaki atau pergelangan kaki, sehingga penumpukan cairan terjadi. Selain itu, pembengkakan disinyalir dapat terjadi akibat meningkatnya hormon insulin di dalam tubuh.

5. Rasa haus berlebihan

5 Tanda Kamu Mengalami Resistansi Insulin, Sering Tidak Disadariilustrasi minum air putih (pexels.com/Daria Shevtsova)

Jika kamu terus-menerus merasa haus padahal tidak sedang berolahraga atau banyak beraktivitas fisik, habis mengonsumsi makanan asin, atau diterpa cuaca panas, maka ini bisa jadi pertanda kamu mengalami resistansi insulin. 

Dilansir WebMd, rasa haus berlebihan bisa disebabkan karena hiperglikemia, atau kadar gula darah tinggi akibat ketidakmampuan sel tubuh dalam menyerap glukosa, suatu kondisi yang dapat ditemukan pada resistansi insulin.

Lima tanda dan gejala di atas memang lumrah ditemukan pada individu dengan resistansi insulin. Namun, untuk mengonfirmasinya, diperlukan pemeriksaan biokimia seperti tes HbA1C.

Bila kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, mulailah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan olahraga rutin dan konsumsi pola makan bergizi seimbang. Bila tidak segera ditangani, resistansi insulin dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit degeneratif lainnya.

Baca Juga: Bisakah Kita Terserang Diabetes Tanpa Ada Keluarga yang Menderitanya?

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya