Diagnosis Demensia Frontotemporal, Kondisi yang Diidap Bruce Willis

Aktor Bruce Willis (67) dikabarkan didiagnosis dengan demensia frontotemporal, yaitu jenis demensia yang dapat menyebabkan masalah pada perilaku atau keterampilan bahasa.
Bruce pertama kali didiagnosis dengan afasia, yaitu kelainan yang ditandai dengan masalah pemrosesan bahasa, pada tahun 2022. Sejak itu, kondisinya berkembang dan dokter telah memiliki pemahaman pemahaman yang lebih jelas tentang penyebab gejalanya.
Demensia frontotemporal, kadang disebut sebagai degenerasi frontotemporal, adalah bentuk demensia yang langka dan menurut National Institute of Aging kondisi ini tidak ada obatnya.
Inilah informasi seputar tanda-tanda peringatan demensia frontotemporal, mengapa proses diagnosisnya terkadang sulit, hal-hal lain seputar kondisi ini yang penting untuk diketahui.
Apa yang membuat demensia frontotemporal berbeda dengan jenis demensia lainnya?
Demensia frontotemporal adalah salah satu dari banyak jenis demensia, tetapi mungkin tidak terlihat sangat mirip dengan apa yang kebanyakan orang pikirkan ketika mendengar istilah "demensia".
Awam menganggap demensia pasti berhubungan dengan masalah ingatan. Akan tetapi demensia frontotemporal berbeda. Dilansir Health, gejalanya sering bermanifestasi sebagai masalah bahasa atau perilaku, berbeda dari bentuk demensia lainnya, seperti penyakit Alzheimer, yang ditandai dengan kehilangan ingatan.
Demensia adalah istilah umum yang mengacu pada gejala yang dialami seseorang, dan berbagai masalah di otak menjelaskan mengapa gejala demensia dapat terlihat. sangat berbeda.
Seperti tersirat dari namanya, demensia frontotemporal ditandai dengan protein salah lipatan (misfolded protein) di lobus frontal dan temporal di otak, yang menjelaskan gejala unik yang ditimbulkannya.
Seseorang cenderung mendapatkan gejala yang terkait dengan area anatomi seperti perubahan perilaku, perubahan kepribadian, atau masalah bahasa, biasanya ucapan dan artikulasi.
Banyak orang mengalami afasia setelah mengalami stroke dan mengalami kesulitan berbicara dan berkomunikasi. Namun, kalau makin parah, biasanya itu tandanya ada penyakit progresif, seperti demensia frontotemporal, yang menjadi akar masalahnya.