ilustrasi operasi atau pembedahan (pexels.com/ Павел Сорокин)
Menurut keterangan dari National Health Service, pengobatan disfagia akan bergantung pada penyebabnya. Kebanyakan kasus bisa membaik dengan penanganan yang cermat, tetapi tak selalu bisa sembuh.
Beberapa opsi pengobatannya antara lain:
- Terapi wicara dan bahasa untuk mempelajari teknik menelan baru.
- Mengubah konsistensi makanan dan cairan agar lebih aman untuk ditelan.
- Bentuk pemberian makan lainnya, seperti pemberian selang melalui hidung atau perut.
- Operasi untuk melebarkan kerongkongan, dengan meregangkannya atau memasukkan tabung plastik atau logam (stent).
Disfagia kadang dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Salah satu masalah yang paling umum adalah batuk atau tersedak saat makanan masuk ke "jalan yang salah" dan menghalangi jalan napas. Ini dapat menyebabkan infeksi dada, seperti pneumonia aspirasi, yang memerlukan perawatan medis segera.
Pneumonia aspirasi dapat berkembang setelah secara tidak sengaja menghirup sesuatu, seperti sepotong kecil makanan.
Tanda-tanda peringatan pneumonia aspirasi meliputi:
- Suara serak basah atau gurgly saat makan atau minum.
- Batuk saat makan atau minum.
- Kesulitan bernapas, pernapasan mungkin cepat dan dangkal.
Itulah informasi penting seputar pengertian, jenis, penyebab, gejala, pengobatan, dan risiko komplikasi disfagia. Bila kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya periksa ke dokter, ya.