Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Menyebabkan kebotakan di seluruh tubuh

Berbicara tentang kebotakan, kita mungkin langsung tertuju pada kerontokan rambut di kepala. Ya, ini memang umum terjadi. Namun, tahukah kamu ada suatu kelainan langka yang menyebabkan seseorang mengalami kebotakan atau kehilangan rambut di seluruh tubuh, tak terkecuali alis dan bulu mata?

Di dunia medis, kondisi ini dikenal dengan alopecia universalis, yaitu kerontokan rambut total di seluruh tubuh. Sekitar 1 dari 4.000 orang di dunia diperkirakan mengalami kondisi ini. Apa kira-kira yang menyebabkan alopecia universalis dan apakah ini bisa diobati? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Penyebab

Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi seseorang dengan alopecia universalis (pexels.com/cottonbro)

Alopecia universalis adalah bentuk lanjut dari alopecia areata, yaitu kerontokan pada beberapa bagian kepala yang menyerupai rambut pitak. Penyebabnya tidak diketahui secara pasti. Namun, hipotesis paling banyak menganggap kondisi ini sebagai kelainan autoimun, kondisi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang folikel rambut.

Beberapa faktor seperti interaksi genetik dan lingkungan juga dikaitkan sebagai penyebab alopecia universalis. Terkadang, faktor stres yang dikombinasikan dengan genetik dan lingkungan juga dapat memicu kondisi ini. Namun, belum ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan ini.

2. Gejala

Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi rambut rontok (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Gejala alopecia universalis dapat dimulai dengan kerontokan rambut pada beberapa bagian di area kepala (alopecia areata), yang kemudian berkembang dengan sangat tiba-tiba menyebabkan kerontokan total pada seluruh tubuh.

Kerontokan rambut pada alopecia universalis memengaruhi semua bagian tubuh, termasuk rambut kepala, alis, bulu mata, bulu hidung, rambut di area kemaluan, dan lain sebagainya. Selain gejala tersebut, penderita mungkin tidak mengalami gejala lain.  

Baca Juga: Alopecia Areata: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatan

3. Komplikasi yang dapat terjadi

Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi seseorang dengan alopecia universalis (pexels.com/cottonbro)

Rambut memiliki peranan penting bagi tubuh, seperti melindungi kulit dari sengatan sinar matahari langsung, menyaring bakteri, bahkan menghangatkan tubuh. Kerontokan rambut total di seluruh tubuh dapat meningkatkan risiko mengalami beberapa komplikasi, misalnya:

  • Kulit terbakar karena paparan sinar matahari, yang juga beresiko menyebabkan kanker kulit.
  • Kehilangan alis dan bulu mata dapat membuat kotoran mudah masuk ke mata.
  • Kehilangan bulu hidung bisa menyebabkan debu atau kuman masuk ke dalam hidung atau terhirup ke dalam tubuh. Ini juga berisiko memicu masalah pernapasan.
  • Meski tidak mengancam kesehatan fisik, kehilangan rambut total juga dapat membuat penderitanya mengalami masalah kesehatan mental maupun emosional.

4. Diagnosis

Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan kulit kepala (freepik.com/freepik)

Alopecia universalis biasanya didiagnosis berdasarkan pemeriksaan gejala dengan memeriksa pola kerontokan rambut di seluruh tubuh. Kerontokan rambut ini terjadi sangat halus, tanpa jaringan parut, dan ekstensif.

Terkadang, biopsi kulit juga diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis. Sementara untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain, tes darah biasanya juga diperlukan.

5. Pengobatan

Alopecia Universalis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Meskipun menyebabkan kerontokan rambut yang parah, alopecia universalis tidak merusak folikel rambut secara permanen. Pada beberapa kasus, rambut bisa tumbuh kembali setelah perawatan, bahkan kondisi tersebut hilang dengan sendirinya. Namun, ini bervariasi pada setiap penderita.

Beberapa pengobatan yang digunakan untuk merawat alopecia universalis dapat meliputi:

  • Kortikosteroid untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Obat topikal, seperti difenilklorofenon dan ruxolitinib (obat yang sering digunakan untuk mengobati gangguan sumsum tulang).
  • Obat imunosupresan, seperti siklosporin.
  • Sebuah laporan dalam Journal of Investigative Dermatology, obat psoriasis tofacitinib sitrat juga bisa membantu menumbuhkan kembali rambut yang rontok.
  • Terapi sinar ultraviolet mungkin juga disarankan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengaktifkan folikel rambut.

Nah, itulah fakta mengenai alopecia universalis. Ini adalah kondisi yang sangat sulit diprediksi dan tentunya bisa bikin frustrasi. Jika kamu mengalami kesulitan mengatasinya, bicaralah dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: 6 Fakta Transplantasi Rambut, Ampuh Tutupi Kebotakan!

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agsa Tian
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya