ilustrasi batuk (vecteezy.com/Suriyawut Suriya)
Merokok ganja tidak hanya membahayakan paru-paru dan sistem pernapasan, tetapi juga dapat memengaruhi sistem kekebalan dan kemampuan tubuh melawan penyakit, terutama bagi mereka yang sistem kekebalannya sudah melemah akibat obat atau penyakit imunosupresif, seperti infeksi HIV.
Merokok ganja merusak garis pertahanan pertama paru-paru terhadap infeksi dengan membunuh sel-sel yang membantu menghilangkan debu dan kuman serta menyebabkan lebih banyak pembentukan lendir. Selain itu, juga menekan sistem kekebalan tubuh.
Efek-efek tersebut dapat menyebabkan peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan bawah di kalangan perokok ganja, meskipun tidak ada bukti jelas bahwa infeksi sebenarnya lebih umum terjadi di kalangan perokok ganja. Namun, perokok ganja reguler dilaporkan lebih sering melakukan kunjungan ke layanan kesehatan untuk penyakit pernapasan dibandingkan dengan perokok ganja (Western Journal of Medicine, 1993).
Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok ganja dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik di antara mereka yang HIV positif, meskipun hal ini tampaknya tidak berdampak pada perkembangan AIDS atau menurunkan jumlah sel darah putih.
Ancaman potensial lainnya bagi mereka yang sistem kekebalannya lemah adalah Aspergillus, sejenis jamur yang dapat menyebabkan gangguan paru-paru. Jamur ini dapat tumbuh pada ganja, yang jika diisap akan membuat paru-paru terkena jamur ini. Akan tetapi, jamur ini jarang menimbulkan masalah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat.